Friday, October 27, 2023

Membangun UMKM Melalui Kolaborasi: Pelatihan Pemasaran Produk Wedang Uwuh dan Olahan Talas

Tepus, 25 Oktober 2023 - Kolaborasi yang membumi dan berdaya adalah kunci sukses bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pada hari Rabu, tanggal 25 Oktober 2023, sebuah acara pelatihan pemasaran produk UMKM yang meriah diinisiasi oleh KKN Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA bersama Desa Wisata Tepus (Dewi Kampus) berhasil menyatukan pemateri berpengalaman dan sekitar 30 peserta yang bersemangat.

Hary Hermawan, membagikan wawasan berharga kepada para peserta, yang sebagian besar merupakan pengusaha UMKM yang sedang berkembang.

Foto Bersama Peserta Pelatihan dan Mahasiswa KKN STP AMPTA

Balai Dusun Pacungan, Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi saksi dari pertemuan yang menginspirasi ini. Peserta, yang mayoritas adalah pemilik UMKM lokal yang bergerak di bidang Wedang Uwuh dan Olahan Talas, hadir dengan antusiasme yang luar biasa. Mereka datang dengan harapan mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang pemasaran produk mereka untuk mendukung perkembangan bisnis mereka.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari kepala Desa Wisata Tepus, yang merasa senang dengan kolaborasi ini. Ia berharap agar kegiatan semacam ini dapat membantu UMKM lokal untuk tumbuh dan berkembang lebih baik.

Hary Hermawan, sebagai pemateri utama, memberikan presentasi yang informatif tentang strategi pemasaran modern yang dapat diterapkan oleh UMKM. Ia menyoroti pentingnya pemasaran online, branding, dan peningkatan kualitas produk dalam era digital. Peserta dengan antusias mendengarkan dan mencatat berbagai tips dan trik yang diajarkan oleh Hary Hermawan.

Selain presentasi, acara ini juga melibatkan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada Hary Hermawan. Diskusi yang berlangsung meriah ini memperdalam pemahaman peserta tentang pemasaran produk UMKM.

Setelah sesi presentasi dan diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan workshop praktis. Peserta diajak untuk berkolaborasi dalam menciptakan rencana pemasaran yang sesuai dengan produk Wedang Uwuh dan Olahan Talas mereka. Hal ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk menerapkan langsung pengetahuan yang mereka peroleh.

Acara pelatihan ini berlangsung meriah dan penuh semangat. Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga berkesempatan untuk berjejaring dengan sesama pengusaha UMKM dan berbagi pengalaman. Semangat kolaborasi dan dukungan antarpeserta menjadi pesan yang kuat dari acara ini.

Kolaborasi antara Kelompok KKN Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA dan Desa Wisata Tepus ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dan komunitas lokal dapat bersinergi untuk mendukung perkembangan UMKM lokal. Keberhasilan acara pelatihan ini memberikan harapan bahwa lebih banyak kolaborasi semacam ini akan terjadi di masa depan, memajukan UMKM dan ekonomi lokal.

Dengan pengetahuan baru yang mereka peroleh dari acara ini, para peserta diharapkan dapat mengembangkan usaha mereka, meningkatkan kualitas produk, dan menjangkau pasar yang lebih luas. Ini adalah langkah penting menuju pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan di Indonesia.

Acara pelatihan pemasaran produk Wedang Uwuh dan Olahan Talas ini membuktikan bahwa kolaborasi dan peningkatan kompetensi adalah kunci sukses dalam mengembangkan UMKM. Semoga semangat ini terus berkembang dan memberi manfaat yang besar bagi UMKM di seluruh Indonesia.



Wednesday, October 18, 2023

Tingkatkan Pengalaman Wisata dengan El Farm: Inovasi Wisata Edukasi Berbasis Peternakan Kambing

Halo, pembaca setia! Saat ini, kita akan membahas kemitraan yang sangat menarik antara Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA dan El Farm yang mengarah pada pengembangan destinasi wisata berbasis peternakan yang unik dan edukatif. Bersiap-siap untuk mengungkap kisah menarik ini!

Pengabdian Kepada Masyarakat yang Mencerahkan

Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA telah bekerja sama dengan El Farm dalam sebuah proyek Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Proyek ini bertujuan untuk menggali potensi peternakan kambing sebagai atraksi wisata yang mengedukasi dan menghibur.

Pendukung Utama di Balik Proyek

Tim PKM yang terdiri dari Hary Hermawan, Amelia Lintang Mahiswara, Fuadi Afif, serta dua mahasiswinya, Agenstasya Monica Putri Hendrajaya dan Pitta Theresia Br Girsang adalah otak di balik proyek ini. Mereka menjalin kerja sama erat dengan El Farm, sebuah peternakan kambing dan domba yang berlokasi di Yogyakarta.

Wisata Edukasi Peternakan El Farm
Tim PKM Bersama Pengelola dan Tokoh Masyarakat Setempat

Mengubah Tantangan Menjadi Peluang

Dibalik kegiatan ini, terdapat kesadaran akan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh peternakan skala kecil. Dalam upaya memberikan nilai tambah, peternakan-peternakan ini mencoba untuk ditingkatkan nilai ekonominya menjadi atraksi wisata. Misi ini menjadi dasar bagi tema "Wisata rekreatif edukatif berbasis peternakan kambing" yang kami pilih.

Hari Penuh Semangat dan Kolaborasi

Pada tanggal 14 Oktober 2023, acara ini berhasil mengumpulkan 30 peserta termasuk pihak pengelola El Farm, komunitas wisata Jogotirto (Konco Dolan), dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah setempat. Semua berkontribusi dengan semangat tinggi, mencerminkan harapan akan perkembangan yang berkelanjutan.

Masa Depan yang Penuh Harapan

Hary Hermawan, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, menjelaskan bahwa pemilihan tema PKM didasarkan pada potensi yang dimiliki oleh El Farm dan tujuan memberikan pengalaman unik kepada pengunjung sambil memberikan pemahaman tentang peternakan. Kegiatan ini juga merupakan langkah awal dalam kemitraan yang erat antara Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA dan El Farm.

Kerjasama El Farm dan STP Ampta
Komitmen Kerjasama El Farm dan STP AMPTA

Apresiasi dan Harapan

Pengelola El Farm, Bapak Sudarmaji, mengucapkan terima kasih kepada tim PKM atas kerjasama, pelatihan, dan dukungan yang diberikan. Beliau berharap kegiatan ini akan membantu El Farm menarik pengunjung dari luar Kota Jogja.

Lurah Kalurahan Jogotirto, Ibu Mitha Mayasari, menyampaikan terima kasih kepada semua peserta dan menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membuka wawasan masyarakat setempat serta memberi motivasi untuk mengembangkan potensi-potensi di daerah tersebut.

Visi Bersama

Sesi presentasi dalam acara ini membahas konsep dan manfaat wisata berbasis peternakan kambing. Potensi peternakan sebagai daya tarik wisata desa dan pemasaran paket wisata berbasis peternakan kambing dibahas dengan lengkap. Semua ini bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan kepada petani, peternak, dan pengusaha pertanian di daerah tersebut.

Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi dan inovasi yang bertujuan untuk mengangkat potensi peternakan kambing sebagai daya tarik wisata yang bermanfaat secara ekonomi dan edukatif. Dengan panduan dan rekomendasi yang telah diberikan oleh para narasumber, diharapkan El Farm dan upaya serupa dapat berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat.

Nantikan pengembangan lebih lanjut dari kemitraan yang menarik ini, yang akan membawa pengalaman wisata yang tak terlupakan. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendukung peternakan lokal dan sekaligus menikmati pengalaman wisata yang unik di El Farm!

PKM El Farm 2023
Peserta Kegiatan PKM di El Farm



Monday, May 22, 2023

Melatih Pemandu Wisata di Eduwisata Desa Jogotirto (Konco Dolan)

Kalurahan Jogotirto kapanewon Berbah  kabupaten Sleman merupakan wilayah persawahan yang subur dengan hasil pertanian yang memadai memberi kenyamanan  kesejahteraan bagi warganya. Namun dibalik bentangan sawah menghijau ternyata Kelurahan Jogotirto menyimpan pesona destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Ada Lava Bantal, situs Candi Abang dan situs Goa Sentono merupakan petilasan era Hindu Buda pembangunannya sekitar abad ke 7, gua jepang sebagai tempat pertahanan dan gudang amunisi saat penjajahan Jepang, Gunung suru yang secara mistis diyakini sebagai istana tuyul, juga ada monumen UFO yang diakui dunia satu satunya yang ada di Indonesia karena pada awal tahun 2011 terbentuk crop circle di persawahan yang diyakini merupakan jejak pesawat UFO.

Selain wisata alam tersebut banyak kreativitas dari masyarakat  yang layak untuk dikunjungi seperti Peternakan kambing EL Farm, kerajinan batik tulis dan cap, sentra budidaya Jambu Dalhari, juga ada pengolahan residu sampah plastik menjadi BBM. 

Harapannya wisatawan selain berwisata bisa sambil belajar berbagai hal sesuai  minat keinginannya. 

Untuk mengemas rangkaian kegiatan wisata tersebut Management Konco Dolan Eduwisata Jogotirto menyelenggarakan pelatihan pemandu wisata yg diselenggarakan pada hari Minggu 21 Mei 2023 berempat di pendopo EL Farm Konden, Jogotirto, Berbah, Sleman. 

Adapun pemateri dari dosen Universitas Terbuka dan dosen AMPTA Yogyakarta.



Dalam sambutan nya Mas Nono Karsono menyampaikan bahwa berwisata itu biasanya hanya berkunjung melihat obyek wisata kulineran, membeli cinderamarta pulang. Tapi di Jogotirto dipersiapkan spot untuk wisatawan bisa berkunjung dan belajar berbagai hal. "Konsep penggabungan wisata  dan belajar sesuatu hal disebut  Eduwisata" Jelas mas Nono.

Dhimas Setyo Nugroho, S.Par, M.M yang juga merupakan dosen program Studi Pariwisata Universitas Terbuka  dalam pemaparannya menyampaikan bahwa pengembangan daerah tujuan wisata perlu dipersiapkan dari awal berbagai aspek baik fisik maupun mental spirit pelaku usaha pariwisata yang saling berkait sehingga akan terbentuk sebuah ekosistem pariwisata yang kompak, kokoh, indah dan menarik.

Pada akhirnya wisatawan merasa senang, nyaman serta mendapatkan pengalaman ilmu baru yang berkesan. 

"Harapannya mereka akan berkunjung kembali dan mengajak pelanggan baru tanpa kita promosi sendiri secara langsung" Kata Dhimas.

Juga pengembangan pariwisata harus berdasarkan konsep sapta pesona Aman, Tertib, Bersih, sejuk, Indah, Ramah  Tamah, Kenangan. 

"Dengan berpedoman konsep sapta pesona tersebut pengembangan destinasi wisata bisa bagus langgeng" Tambahnya. 

Sedangkan Suyatno, S.IP, M.Si dosen program Ilmu Pemerintahan Universitas Terbuka menyampaikan bahwa pariwisata  sangat bisa dikaitkan dengan berbagai bentuk kegiatan usaha seperti  peternakan kambing EL Farm, bisa sebagai salah satu daya tarik wisatawan untuk bisa menimba ilmu tentang cara berternak serta management pengelolaan ternak kambing.

"Bila potensi ternak kambing dikelola dengan management pariwisata akan dapat mendatangkan wisatawan nantinya bisa menambah pemasukan peternak dan memberi manfaat kepada warga sekitarnya"

Sependapat dengan pemateri sebelumnya Hary Hermawan. S.Par, M.M pemerhati pariwisata sekaligus dosen Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA menyatakan bahwa untuk membangun sebuah pariwisata haruslah memahami  esensi pariwisata dengan cara mengidentifikasi semua potensi daya tarik wisata dan mengemas semua potensi secara baik sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjung pulang membawa kenangan serta ilmu yang bermanfaat. 

Dan juga sebutkan bahwa ilmu pariwisata itu cakupannya sangat luas multi dimensi sehingga pengelolaan pariwisata juga harus melibatkan berbagai disiplin ilmu lintas sektoral. 

"Fenomena Pariwisata adalah sangat dinamis sehingga tidak bisa hanya dipelajari secara teoritis saja harus langsung dipraktekkan di lapangan, pemandu harus cepat tanggap apa yang terjadi dilapangan bila ada kendala bisa cepat menemukan solusi".

Seusai mendapatkan teori tentang dasar pariwisata semua peserta terjun langsung praktek di lapangan memandu tamu menuju spot yang sudah di tentukan. 

Kali ini ada tiga spot kunjungan sentra jambu air Dalhari krasaan, perajin batik Paksi. Id project di Karongan, juga tempat pengolahan residu sampah plastik di Rejosari residu plastik dibuat menjadi aneka kerajinan juga ada alat khusus yang bisa mengolah plastik menjadi  BBM dan bahan bangunan. 

(Kusnadi, KIM Berbah: Artikel otentik disini)

Saturday, December 24, 2022

Tingkatkan Branding Desa Wisata Tepus dengan Pelatihan Digital Marketing

Kemandirian masyarakat tidak hanya bisa digaung-gaungkan tanpa praktik dalam dunia nyata. Pengolahan dan pengelolaan potensi di daerah pun tidak semata hanya dilakukan dengan jentikan jari. Begitu pula pengelolaan Desa Wisata yang harus dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.

Program kemandirian masyarakat diadakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta dalam ranah Pengembangan Strategi Marketing UMKM & Atraksi Wisata Desa Wisata Tepus Gunungkidul. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dr. Ayu Helena Cornellia, B.A., M.Si sebagai Ketua Tim Pengusul dan Hary Hermawan, S.Par., M.M. sebagai anggota pelaksana. Kegiatan ini merupakan aktualisasi dari dana Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Tahun 2022.

Ibu Nurul selaku Narasumber Sedang Menyampaikan Materi Digital Marketing

Program Kemandirian Masyarakat ini dilaksanakan pada Minggu, 18 Desember 2022 tepatnya di Balai Kalurahan Tepus, Desa Wisata Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini dibuka oleh Lurah Desa Tepus Bapak Hendro Pratopo, S.IP. Peserta dalam kegiatan pelatihan digital marketing Desa Wisata Tepus diikuti oleh 60 orang yang terdiri dari  Pengelola Desa Wisata dan juga masyarakat sekitar pelaku UMKM.

Program kemandirian masyarakat ini berfokus pada pengembangan pariwisata dengan memberikan pelatihan dan pengarahan sumber daya manusia yang dimiliki untuk dapat memanfaatkan media sosial. Pemanfaatan media sosial ini berguna untuk menyebarluaskan informasi mengenai Desa Wisata Tepus Gunungkidul dengan lebih cepat dan lebih mudah. Penyampaian materi terkait dengan penggunaan media sosial untuk branding dan marketing dilakukan oleh Nurul Pikroh, S.I.Kom., M.M sebagai narasumber.

Selain penggunaan media sosial sebagai branding, penerapan manajemen pemasaran produk (digital marketing) juga disampaikan untuk menentukan dan menerapkan startegi pemasaran yang sesuai sebagai strategi promosi. Guna menghidupkan diskusi dan pelatihan digital marketing agar sesuai dengan praktiknya, peserta bersama narasumber langsung terjun ke lapangan untuk meninjau UMKM Batik, Pathilo, Perak, dan lain-lain sebagai bentuk pelatihan dan pemahaman terhadap kegiatan branding dan juga packaging produk-produk UMKM.

Harapannya, dengan diadakan pelatihan digital marketing dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola potensi desa wisata mereka sehingga tercapailah branding yang maksimal untuk mendatangkan dan memperkenalkan Desa Wisata Tepus ke khalayak umum.

Peserta Pelatihan Digital Marketing di Tepus

Berita ini juga diunggah di lama lldikti5.go.id

Thursday, December 22, 2022

Digital Marketing untuk Bisnis Desa Wisata yang Semakin Kompetitif

         Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta mengadakan pelatihan digital marketing pada hari Sabtu tanggal 19 Desember dan Senin tanggal 19 Desember 2022. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan dana insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) skema Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) tahun 2022 senilai Rp 50.000.000,- yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Tim pelaksana pengabdian masyarakat adalah Hary Hermawan, S.Par., M.M selaku ketua pelaksana sekaligus kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STP AMPTA. Hamdan Anwari, S.Pd., M.Pd.B.I dosen STP AMPTA selaku anggota pertama. Dhimas Setyo Nugroho S.Par., M.M., dosen Universitas Terbuka selaku anggota kedua. Pelaksanaan pengabdian masyarakat terintegrasi MBKM ini juga didukung oleh tim pelaksana mahasiswa yaitu: Agnestasya Monica Putri Hendrajaya, Nadita Eka Chandrawati, Pitta Theresia br Girsang.

Digital Marketing
Pelatihan Digital Marketing di Desa Wisata Garongan, Wonokerto

Pelatihan Tiktok
Narasumber Menyampaikan Materi 

Pelatihan digital marketing ini merupakan salah satu program kerja unggulan dalam rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang sebelumnya telah dimulai STP AMPTA sejak 11 Desember 2022. Adapun target peserta pada kegiatan ini adalah para pelaku desa wisata khususnya Pengelola Desa Wisata Garongan di Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tema “Pengembangan Produk dan Pemasaran Desa Wisata Digital” dipilih oleh Hary Hermawan dan tim karena melihat masih lemahnya penerapan pemasaran digital yang dilakukan pengelola desa wisata di Sleman. Padahal pemanfaatan digital marketing terutama melalui media sosial saat ini sangat penting.

Menurut Hary, “Kurangnya kemampuan SDM dalam pemasaran digital membuat desa wisata kurang kompetitif dalam memasarkan produknya jika dibandingkan dengan perusahaan besar seperti PT, karena perusahaan besar biasanya sudah menjalankan promosi digital melalui media sosial yang telah dikelola secara profesional.”

Sesi pertama pelatihan pada hari Sabtu 17 Desember 2022 menghadirkan dua narasumber ahli dari kalangan praktisi yaitu Bapak Albertus Indratno, S.E dari Nemaste Inti Media sebagai pemateri pelatihan pembuatan konten promosi digital pada media sosial instagram dan facebook serta Ibu Desi Deria Cempaka Wijaya Murti, Ph.D dari Travelxism yang mengulas materi mengenai Pelatihan Pembuatan Konten Vlog untuk Media Promosi Tiktok.

Selanjutnya pada sesi kedua, Senin 19 Desember 2022 peserta diberikan materi pelatihan segar lainnya tidak kalah menarik. menghadirkan Kembali Bapak Albertus Indratno, S.E dengan materi pelatihan optimalisasi media youtube dalam pembuatan konten promosi digital. Pada sesi kedua dilanjutkan pemaparan oleh Bapak Robertus S, M.Kom yang mengupas mengenai optimalisasi landing page dan pemanfaatan iklan berbayar dalam pemasaran desa wisata.

Dalam sambutannya, Riyanto Sulistyo Budi selaku Lurah Kalurahan Wonokerto menyambut baik program-program kerjasama STP AMPTA dengan Pemerintah Kalurahan Wonokerto yang telah berlangsung sejak tahun 2020 dalam hal pengembangan desa wisata Lebih lanjut, Riyanto berharap STP AMPTA tetap bersedia mendampingi pengembangan pariwisata di wilayah Kalurahan Wonokerto yang menjadi salah satu kalurahan yang mengandalkan ekonominya dari sektor pariwisata.

Sedangkan Agus Sugiarto selaku Ketua Pokdarwis Wonokerto menceritakan pengalaman selama mengikuti pelatihan digital marketing. “Digital marketing dan pemanfaatan media sosial merupakan hal yang cukup baru bagi kami. Namun kami merasa semua materi yang disampaikan dalam pelatihan ini sangat sesuai pada kondisi saat ini dan tentunya semua kegiatan ini bermanfaat bagi kami pelaku wisata.Kami akan menindaklanjuti hasil pelatihan ini dengan mencoba membuat akun Tiktok Desa Wisata Garongan.”

Dalam rangkaian program pengabdian masyarakat bertema pengembangan produk dan pemasaran desa wisata digital ini tim STP AMPTA juga telah melaksanakan program-progam pengabdian lainnya yang difokuskan di Desa Wisata Garongan diantara yang telah berjalan adalah : (1) Fasilitasi pembuatan video company profile dan vlog desa wisata garongan; (2) Fasilitasi dan pendampingan dalam pembuatan website dan landing page Desa Wisata Garongan; (3) Fasilitasi dan pendampingan dalam pembuatan konten promosi instagram dan facebook; (4) Pembuatan ebook paket wisata dan lain-lain.

Foto Bersama Peserta di Hari Kedua 19 Desember 2022

Tim Mahasiswa AMPTA
Bonus


Materi artikel ini juga ditayangkan di https://lldikti5.kemdikbud.go.id


Friday, July 15, 2022

Melangkah Bersama Desa Wisata Sangurejo

 Jumat 15 Juli 2022, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA bersama bersama Himpinan Mahasiswa Pariwisata (Himasta) sukses melaksanakan kegiatan kunjungan ke Desa Wiasta Sangurejo. Kegiatan tersebut tidak sekedar kunjungan wisata biasa, namun program tersebut juga dirancang sebagai bentuk implementasi dharma ketiga perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Mayarakat (PKM) dengan tema “Melangkah Bersama Desa Wisata”.

Melangkah Bersama Desa Wisata Sangurejo

Himasta Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogaykarta

Kegiatan PKM tersebut diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA dalam menemu kenali potensi dan tantangan dalam pengelolaan desa wisata dari pelaku wisata langsung. Sehingga dengan kegiatan tersebut mahasiswa mampu meningkatkan wawasan dan kompetensinya pada bidang ilmu pariwisata yang ditekuni. Selain itu, melalui melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan Narasumber dalam acara tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi pengelola Desa Wisata Sangurejo dalam hal pengembangan produk wisata dan pemasaran digital, Ujar Hary Hermawan Kepala LPPM STP AMPTA.

Acara Pengabdian Kepada Mayarakat (PKM) tersebut dimulai pukul 15.30 WIB sampai dengan 21.00 WIB dengan rangkaian acara yang diawali oleh H. Nur Rohmad selaku ketua pengelola desa wisata Sangurejo yang menyampaikan materi paparan berjudul tantangan pengelolaan Desa Wisata Sangurejo. Pada kesempatan ini H. Nur Rohmad menyampaikan bahwa gotong-royong dan pelibatan masyarakat sangat penting dalam pengelolaan desa wisata, bahkan itu hal utama. Selain itu pengelola desa wisata harus tangguh serta tahan mental terhadap berbagai tantangan dan masalah yang muncul, tambahnya.

Sesi kedua diisi dengan materi coaching clinic digitalisasi branding pemasaran desa wisata yang disampaikan oleh Fian Damasdino, S.IP., M.Si. dosen program studi pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA. Fian mengatakan bahwa pada era digital saat ini pemasaran digital khususnya melalui sosial  media sangat penting guna menjangkau pasar wisata yang saat ini didominasi kalangan milenial.

Selanjutnya, sesi ketiga acara tersebut diisi kegiatan sosialisasi sadar wisata yang disampaikan oleh Arif Dwi Saputra, S.S., M.Si. Arif menyampaikan bahwa sadar wisata merupakan hal penting yang wajib dipahami oleh seluruh elemen masyarakat pada daerah atau kawasan yang menjadi sasaran kunjungan wisata, tidak terkecuali di desa wisata. “Kalau masyarakatnya sadar wisata, maka wisatawan yang berkunjung nantinya akan nyaman, sehingga wisatawan betah dan mendapatkan pengalaman yang positif disini,” tambahnya.

Acara Pengabdian Kepada Mayarakat (PKM) ditutup oleh Dhimas Setyo Nugroho dosen Universitas Terbuka sebagai narasumber sosialisasi sapta pesona. “Sadar wisata dapat diwujudkan dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar siap untuk berperan sebagai tuan rumah yang baik. Memahami, serta mampu dan bersedia untuk mewujudkan unsur-unsur: Aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan, atau yang di kenal dengan sapta pesona di lingkungannya masing-masing,” Ungkap Dhimas.