Saturday, December 24, 2022

Tingkatkan Branding Desa Wisata Tepus dengan Pelatihan Digital Marketing

Kemandirian masyarakat tidak hanya bisa digaung-gaungkan tanpa praktik dalam dunia nyata. Pengolahan dan pengelolaan potensi di daerah pun tidak semata hanya dilakukan dengan jentikan jari. Begitu pula pengelolaan Desa Wisata yang harus dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.

Program kemandirian masyarakat diadakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta dalam ranah Pengembangan Strategi Marketing UMKM & Atraksi Wisata Desa Wisata Tepus Gunungkidul. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dr. Ayu Helena Cornellia, B.A., M.Si sebagai Ketua Tim Pengusul dan Hary Hermawan, S.Par., M.M. sebagai anggota pelaksana. Kegiatan ini merupakan aktualisasi dari dana Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Tahun 2022.

Ibu Nurul selaku Narasumber Sedang Menyampaikan Materi Digital Marketing

Program Kemandirian Masyarakat ini dilaksanakan pada Minggu, 18 Desember 2022 tepatnya di Balai Kalurahan Tepus, Desa Wisata Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini dibuka oleh Lurah Desa Tepus Bapak Hendro Pratopo, S.IP. Peserta dalam kegiatan pelatihan digital marketing Desa Wisata Tepus diikuti oleh 60 orang yang terdiri dari  Pengelola Desa Wisata dan juga masyarakat sekitar pelaku UMKM.

Program kemandirian masyarakat ini berfokus pada pengembangan pariwisata dengan memberikan pelatihan dan pengarahan sumber daya manusia yang dimiliki untuk dapat memanfaatkan media sosial. Pemanfaatan media sosial ini berguna untuk menyebarluaskan informasi mengenai Desa Wisata Tepus Gunungkidul dengan lebih cepat dan lebih mudah. Penyampaian materi terkait dengan penggunaan media sosial untuk branding dan marketing dilakukan oleh Nurul Pikroh, S.I.Kom., M.M sebagai narasumber.

Selain penggunaan media sosial sebagai branding, penerapan manajemen pemasaran produk (digital marketing) juga disampaikan untuk menentukan dan menerapkan startegi pemasaran yang sesuai sebagai strategi promosi. Guna menghidupkan diskusi dan pelatihan digital marketing agar sesuai dengan praktiknya, peserta bersama narasumber langsung terjun ke lapangan untuk meninjau UMKM Batik, Pathilo, Perak, dan lain-lain sebagai bentuk pelatihan dan pemahaman terhadap kegiatan branding dan juga packaging produk-produk UMKM.

Harapannya, dengan diadakan pelatihan digital marketing dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola potensi desa wisata mereka sehingga tercapailah branding yang maksimal untuk mendatangkan dan memperkenalkan Desa Wisata Tepus ke khalayak umum.

Peserta Pelatihan Digital Marketing di Tepus

Berita ini juga diunggah di lama lldikti5.go.id

Thursday, December 22, 2022

Digital Marketing untuk Bisnis Desa Wisata yang Semakin Kompetitif

         Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta mengadakan pelatihan digital marketing pada hari Sabtu tanggal 19 Desember dan Senin tanggal 19 Desember 2022. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan dana insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) skema Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) tahun 2022 senilai Rp 50.000.000,- yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Tim pelaksana pengabdian masyarakat adalah Hary Hermawan, S.Par., M.M selaku ketua pelaksana sekaligus kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STP AMPTA. Hamdan Anwari, S.Pd., M.Pd.B.I dosen STP AMPTA selaku anggota pertama. Dhimas Setyo Nugroho S.Par., M.M., dosen Universitas Terbuka selaku anggota kedua. Pelaksanaan pengabdian masyarakat terintegrasi MBKM ini juga didukung oleh tim pelaksana mahasiswa yaitu: Agnestasya Monica Putri Hendrajaya, Nadita Eka Chandrawati, Pitta Theresia br Girsang.

Digital Marketing
Pelatihan Digital Marketing di Desa Wisata Garongan, Wonokerto

Pelatihan Tiktok
Narasumber Menyampaikan Materi 

Pelatihan digital marketing ini merupakan salah satu program kerja unggulan dalam rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang sebelumnya telah dimulai STP AMPTA sejak 11 Desember 2022. Adapun target peserta pada kegiatan ini adalah para pelaku desa wisata khususnya Pengelola Desa Wisata Garongan di Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tema “Pengembangan Produk dan Pemasaran Desa Wisata Digital” dipilih oleh Hary Hermawan dan tim karena melihat masih lemahnya penerapan pemasaran digital yang dilakukan pengelola desa wisata di Sleman. Padahal pemanfaatan digital marketing terutama melalui media sosial saat ini sangat penting.

Menurut Hary, “Kurangnya kemampuan SDM dalam pemasaran digital membuat desa wisata kurang kompetitif dalam memasarkan produknya jika dibandingkan dengan perusahaan besar seperti PT, karena perusahaan besar biasanya sudah menjalankan promosi digital melalui media sosial yang telah dikelola secara profesional.”

Sesi pertama pelatihan pada hari Sabtu 17 Desember 2022 menghadirkan dua narasumber ahli dari kalangan praktisi yaitu Bapak Albertus Indratno, S.E dari Nemaste Inti Media sebagai pemateri pelatihan pembuatan konten promosi digital pada media sosial instagram dan facebook serta Ibu Desi Deria Cempaka Wijaya Murti, Ph.D dari Travelxism yang mengulas materi mengenai Pelatihan Pembuatan Konten Vlog untuk Media Promosi Tiktok.

Selanjutnya pada sesi kedua, Senin 19 Desember 2022 peserta diberikan materi pelatihan segar lainnya tidak kalah menarik. menghadirkan Kembali Bapak Albertus Indratno, S.E dengan materi pelatihan optimalisasi media youtube dalam pembuatan konten promosi digital. Pada sesi kedua dilanjutkan pemaparan oleh Bapak Robertus S, M.Kom yang mengupas mengenai optimalisasi landing page dan pemanfaatan iklan berbayar dalam pemasaran desa wisata.

Dalam sambutannya, Riyanto Sulistyo Budi selaku Lurah Kalurahan Wonokerto menyambut baik program-program kerjasama STP AMPTA dengan Pemerintah Kalurahan Wonokerto yang telah berlangsung sejak tahun 2020 dalam hal pengembangan desa wisata Lebih lanjut, Riyanto berharap STP AMPTA tetap bersedia mendampingi pengembangan pariwisata di wilayah Kalurahan Wonokerto yang menjadi salah satu kalurahan yang mengandalkan ekonominya dari sektor pariwisata.

Sedangkan Agus Sugiarto selaku Ketua Pokdarwis Wonokerto menceritakan pengalaman selama mengikuti pelatihan digital marketing. “Digital marketing dan pemanfaatan media sosial merupakan hal yang cukup baru bagi kami. Namun kami merasa semua materi yang disampaikan dalam pelatihan ini sangat sesuai pada kondisi saat ini dan tentunya semua kegiatan ini bermanfaat bagi kami pelaku wisata.Kami akan menindaklanjuti hasil pelatihan ini dengan mencoba membuat akun Tiktok Desa Wisata Garongan.”

Dalam rangkaian program pengabdian masyarakat bertema pengembangan produk dan pemasaran desa wisata digital ini tim STP AMPTA juga telah melaksanakan program-progam pengabdian lainnya yang difokuskan di Desa Wisata Garongan diantara yang telah berjalan adalah : (1) Fasilitasi pembuatan video company profile dan vlog desa wisata garongan; (2) Fasilitasi dan pendampingan dalam pembuatan website dan landing page Desa Wisata Garongan; (3) Fasilitasi dan pendampingan dalam pembuatan konten promosi instagram dan facebook; (4) Pembuatan ebook paket wisata dan lain-lain.

Foto Bersama Peserta di Hari Kedua 19 Desember 2022

Tim Mahasiswa AMPTA
Bonus


Materi artikel ini juga ditayangkan di https://lldikti5.kemdikbud.go.id


Friday, July 15, 2022

Melangkah Bersama Desa Wisata Sangurejo

 Jumat 15 Juli 2022, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA bersama bersama Himpinan Mahasiswa Pariwisata (Himasta) sukses melaksanakan kegiatan kunjungan ke Desa Wiasta Sangurejo. Kegiatan tersebut tidak sekedar kunjungan wisata biasa, namun program tersebut juga dirancang sebagai bentuk implementasi dharma ketiga perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Mayarakat (PKM) dengan tema “Melangkah Bersama Desa Wisata”.

Melangkah Bersama Desa Wisata Sangurejo

Himasta Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogaykarta

Kegiatan PKM tersebut diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA dalam menemu kenali potensi dan tantangan dalam pengelolaan desa wisata dari pelaku wisata langsung. Sehingga dengan kegiatan tersebut mahasiswa mampu meningkatkan wawasan dan kompetensinya pada bidang ilmu pariwisata yang ditekuni. Selain itu, melalui melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan Narasumber dalam acara tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi pengelola Desa Wisata Sangurejo dalam hal pengembangan produk wisata dan pemasaran digital, Ujar Hary Hermawan Kepala LPPM STP AMPTA.

Acara Pengabdian Kepada Mayarakat (PKM) tersebut dimulai pukul 15.30 WIB sampai dengan 21.00 WIB dengan rangkaian acara yang diawali oleh H. Nur Rohmad selaku ketua pengelola desa wisata Sangurejo yang menyampaikan materi paparan berjudul tantangan pengelolaan Desa Wisata Sangurejo. Pada kesempatan ini H. Nur Rohmad menyampaikan bahwa gotong-royong dan pelibatan masyarakat sangat penting dalam pengelolaan desa wisata, bahkan itu hal utama. Selain itu pengelola desa wisata harus tangguh serta tahan mental terhadap berbagai tantangan dan masalah yang muncul, tambahnya.

Sesi kedua diisi dengan materi coaching clinic digitalisasi branding pemasaran desa wisata yang disampaikan oleh Fian Damasdino, S.IP., M.Si. dosen program studi pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA. Fian mengatakan bahwa pada era digital saat ini pemasaran digital khususnya melalui sosial  media sangat penting guna menjangkau pasar wisata yang saat ini didominasi kalangan milenial.

Selanjutnya, sesi ketiga acara tersebut diisi kegiatan sosialisasi sadar wisata yang disampaikan oleh Arif Dwi Saputra, S.S., M.Si. Arif menyampaikan bahwa sadar wisata merupakan hal penting yang wajib dipahami oleh seluruh elemen masyarakat pada daerah atau kawasan yang menjadi sasaran kunjungan wisata, tidak terkecuali di desa wisata. “Kalau masyarakatnya sadar wisata, maka wisatawan yang berkunjung nantinya akan nyaman, sehingga wisatawan betah dan mendapatkan pengalaman yang positif disini,” tambahnya.

Acara Pengabdian Kepada Mayarakat (PKM) ditutup oleh Dhimas Setyo Nugroho dosen Universitas Terbuka sebagai narasumber sosialisasi sapta pesona. “Sadar wisata dapat diwujudkan dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar siap untuk berperan sebagai tuan rumah yang baik. Memahami, serta mampu dan bersedia untuk mewujudkan unsur-unsur: Aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan, atau yang di kenal dengan sapta pesona di lingkungannya masing-masing,” Ungkap Dhimas.

Sunday, July 10, 2022

Gelar Kesenian sebagai Promosi Desa Wisata Tepus, Gunung Kidul

Desa Tepus menyelenggarakan Gelar Kesenian. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan selama 10, mulai tanggal tanggal 2 Juli sampai dengan 11 Juli 2022. Kegiatannya telah resmi dibuka pada tanggal 2 Juli 2022 oleh Wakil Bupati Gunung Kidul. Pada kesempatan ini turut hadir juga Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul, Panewu Kapanewon Tepus, Lurah Kalurahan Tepus, Kapolsek Tepus, Danramil Tepus. Acara pembukaan Gelar Kesenian juga dihadiri Kepala LP2M beserta Kabag Humas dan Kerjasama Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta selaku kampus pendamping Desa Wisata Tepus.



Gelar Kesenian ini diinisiasi masyarakat sebagai bentuk promosi potensi kekayaan budaya Desa Wisata Tepus, Gunung Kidul. Sekaligus perayaan atas pencapaian prestasi Desa Wisata Tepus (Dewi Kampus) yang masuk dalam nominasi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Rangkaian acara dalam Gelar Kesenian selama 10 hari ini dimeriahkan dengan pertunjukan seni khas Gunungkidul meliputi: Pameran UMKM Gunungkidul, pameran bonsai, Ketoprak Krido Budoyo, Jathilan Klumpit, Jathilan Tegalrewu, Reog Ponorogo Tepus III, Jathilan Tepus I, Jathilan Tepus II, Jathilan Pudak, Jathilan Jeruk, Ketoprak Blekonang.
Dalam kesempatan tersebut Hary Hermawan selaku Ketua LP2M Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA menyampaikan Selamat kepada Masyarakat dan Pengurus Desa Wisata Tepus atas terselenggaranya acara, “Kami selaku pendamping Desa Wisata Tepus turut bangga, serta kami ucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih Desa Wisata Tepus Raih sebagai nominasi 50 besar ADWI 2022. Melalui event saya berharap dapat menjadi motivasi Desa Wisata Tepus agar dapat terus meningkatkan pengembangan pariwisata pada masa yang akan datang”.


Bapak Heri, selaku Ketua Pengelola Desa Wisata Tepus, mengatakan "Sangat senang sekali atas antusiasme masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung event ini. Harapan saya dengan masuknya Desa Wisata tepus sebagai 50 besar ADWI, kedepannya masyarakat bisa terus semangat dalam meningkatkan prestasi. Semoga dengan adanya Gelar Kesenian ini masyarakat bisa melirik potensi unik yang kami miliki dari segi Daya Tarik Wisata Alam, sisi budaya, bahkan UMKM."
Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA berkomitmen untuk terus mendampingi Desa Wisata Tepus dalam pengembangan potensi wisata, diantara program kerjasama yang akan dilaksanakan mencakup: (1) Pengembangan konservasi penyu; (2) Pengembangan budidaya bonsai santigi dan Penanaman di pesisir Pantai Selatan bersama masyarakat; (3) Pengembangan kerajinan ecoprint, keset anyaman, dan kesenian jaranan bersama SLB Puspa Melati; (4) Pengembangan produk kerajinan batik tulis motif biota laut khas Tepus; (5) Pengembangan produksi oleh-oleh Patilo; dan lain sebagainya. 
Selain itu, Kerjasama kemitraan pemasaran juga akan lebih dikembangkan bersama Bumdes Punakawan.

Friday, March 18, 2022

Memberi Coaching Penyusunan Paket Wisata Edutrip

Kegiatan Coaching Penyusunan Paket Wisata Edutrip Desa Wisata Garongan dengan konsep wisata terintegrasi ini dimulai pada tanggal 15 Februari 2022 dan telah selesai pada tanggal 21 Februari 2022.

Aktifitas Wisata Edutrip di Desa Wisata Garongan
Aktifitas Wisata Edutrip di Desa Wisata Garongan

Hary Hermawan (kanan) Ketika Memberikan Coaching
Penulis (kanan) Ketika Memberikan Coaching

Kendala yang ditemukan dalam penyusunan paket wisata di Desa Wisata Garongan adalah “Pengelola masih kesulitan dalam mengidentifikasi fix cost dan variable cost sebagai komponen dalam menyusun paket wisata, karena harga pada paket wisata lama diperoleh pengelola dari meniru paket wisata di desa wisata lain.”Akibatnya, karena perhitungan harga paket hanya dikira-kira maka potensi keuntungan tidak optimal, serta potensi kerugian tinggi jika wsiatawan datang dalam jumlah yang kurang diharapkan (sedikit). Kesulitan berikutnya, kesulitan menentukan atribut-atribut lain dalam komponen produk wisata secara pasti, seperti durasi permainan, harga sewa alat game dan lain sebagainya.

Solusi yang dapat diberikan oleh pendamping yaitu dengan mengidentifikasi kembali komponen biaya paket wisata yang berupa fix cost seperti pemandu, wahana, dan lain sebagainya. Kemudian identifikasi variable cost seperti konsumsi, harga tiket masuk, suvernir dan lain sebagainya. Solusi berikutnya dari tim pendamping adalah memberikan usulan paket wisata edukasi yang dianggap sesuai, namun paket ini bersifat tentatif dan masih diperlukan uji coba.

Selain dalam bentuk paket, pendamping juga membantu dalam membuat paket wisata optional (custom) yang dapat dibeli oleh wisatawan sesuai kebutuhan.

Tuesday, March 15, 2022

FGD Desa Wisata Terintegrasi

FGD Desa Wisata Terintegrasi telah dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2022 yang dihadiri sebanyak 15 peserta dari berbagai elemen masyarakat atau komunitas dan Pengelola Desa Wisata. Kegiatan FGD Desa Wisata Terintegrasi ditujukan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat terkait desa wisata terintegrasi, yang diharapkan mampu memfasilitasi berbagai kepentingan masyarakat yang ada di Desa Wisata Garongan serta sebagai wahana pemerataan manfaat ekonomi.

Desa Wisata Terintegrasi
Peserta FGD Desa Wisata Terintegrasi

Desa wisata terintegrasi merupakan konsep yang diharapkan mampu menambah nilai keunggulan bersaing bagi Desa Wisata Garongan, mengingat persaingan bisnis desa wisata di Yogyakarta sangat ketat.

Dalam Kegiatan FGD Desa Wisata Terintegrasi ini hadir beberapa narasumber sebagai pemantik. Narasumber pertama adalah Ibu Nyoman Rai Safitri selaku Kabid Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Usaha Jasa Pariwisata, Dinas Pariwisata Sleman.

Narasumber Ketiga adalah Bapak Prihatno selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta. Kemudian narasumber ketiga adalah Saudara Rudi Wijayanto selaku praktisi Biro Perjalanan Wisata (BPW) dari Maldewa Tourindo.

Selanjutnya, sesi diskusi dipimpin oleh kedua pendamping Desa Wisata Garongan yaitu Bapak Hary Hermawan dan Bapak Arif Dwi Saputra. Diskusi ini ditujukan untuk menggali lebih dalam mengenai berbagai pandangan tokoh-tokoh masyarakat terkait eksistensi Desa Wisata Garongan, termasuk menampung berbagai kepentingan komunitas masyarakat yang ada untuk selanjutnya akan diupayakan untuk diakomodir dalam program-program pendampingan.

Turut hadir dalam kegiatan ini Bapak Armun selaku Perwakilan dari Pemerintah Kalurahan Wonokerto.

Desa Wisata Terintegrasi
Sambutan Ibu Nyoman dari Dinas Periwisata Sleman

Desa Wisata Terintegrasi
Materi dari Bapak Rudi dari Maldewa Tourindo

Desa Wisata Terintegrasi
Sambutan Bapak Armun dari Pemerintah Wonokerto

Desa Wisata Terintegrasi
Sambutan Bapak Agus Perwakilan Pengelola Desa Wisata Garongan