Monday, May 22, 2023

Melatih Pemandu Wisata di Eduwisata Desa Jogotirto (Konco Dolan)

Kalurahan Jogotirto kapanewon Berbah  kabupaten Sleman merupakan wilayah persawahan yang subur dengan hasil pertanian yang memadai memberi kenyamanan  kesejahteraan bagi warganya. Namun dibalik bentangan sawah menghijau ternyata Kelurahan Jogotirto menyimpan pesona destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Ada Lava Bantal, situs Candi Abang dan situs Goa Sentono merupakan petilasan era Hindu Buda pembangunannya sekitar abad ke 7, gua jepang sebagai tempat pertahanan dan gudang amunisi saat penjajahan Jepang, Gunung suru yang secara mistis diyakini sebagai istana tuyul, juga ada monumen UFO yang diakui dunia satu satunya yang ada di Indonesia karena pada awal tahun 2011 terbentuk crop circle di persawahan yang diyakini merupakan jejak pesawat UFO.

Selain wisata alam tersebut banyak kreativitas dari masyarakat  yang layak untuk dikunjungi seperti Peternakan kambing EL Farm, kerajinan batik tulis dan cap, sentra budidaya Jambu Dalhari, juga ada pengolahan residu sampah plastik menjadi BBM. 

Harapannya wisatawan selain berwisata bisa sambil belajar berbagai hal sesuai  minat keinginannya. 

Untuk mengemas rangkaian kegiatan wisata tersebut Management Konco Dolan Eduwisata Jogotirto menyelenggarakan pelatihan pemandu wisata yg diselenggarakan pada hari Minggu 21 Mei 2023 berempat di pendopo EL Farm Konden, Jogotirto, Berbah, Sleman. 

Adapun pemateri dari dosen Universitas Terbuka dan dosen AMPTA Yogyakarta.



Dalam sambutan nya Mas Nono Karsono menyampaikan bahwa berwisata itu biasanya hanya berkunjung melihat obyek wisata kulineran, membeli cinderamarta pulang. Tapi di Jogotirto dipersiapkan spot untuk wisatawan bisa berkunjung dan belajar berbagai hal. "Konsep penggabungan wisata  dan belajar sesuatu hal disebut  Eduwisata" Jelas mas Nono.

Dhimas Setyo Nugroho, S.Par, M.M yang juga merupakan dosen program Studi Pariwisata Universitas Terbuka  dalam pemaparannya menyampaikan bahwa pengembangan daerah tujuan wisata perlu dipersiapkan dari awal berbagai aspek baik fisik maupun mental spirit pelaku usaha pariwisata yang saling berkait sehingga akan terbentuk sebuah ekosistem pariwisata yang kompak, kokoh, indah dan menarik.

Pada akhirnya wisatawan merasa senang, nyaman serta mendapatkan pengalaman ilmu baru yang berkesan. 

"Harapannya mereka akan berkunjung kembali dan mengajak pelanggan baru tanpa kita promosi sendiri secara langsung" Kata Dhimas.

Juga pengembangan pariwisata harus berdasarkan konsep sapta pesona Aman, Tertib, Bersih, sejuk, Indah, Ramah  Tamah, Kenangan. 

"Dengan berpedoman konsep sapta pesona tersebut pengembangan destinasi wisata bisa bagus langgeng" Tambahnya. 

Sedangkan Suyatno, S.IP, M.Si dosen program Ilmu Pemerintahan Universitas Terbuka menyampaikan bahwa pariwisata  sangat bisa dikaitkan dengan berbagai bentuk kegiatan usaha seperti  peternakan kambing EL Farm, bisa sebagai salah satu daya tarik wisatawan untuk bisa menimba ilmu tentang cara berternak serta management pengelolaan ternak kambing.

"Bila potensi ternak kambing dikelola dengan management pariwisata akan dapat mendatangkan wisatawan nantinya bisa menambah pemasukan peternak dan memberi manfaat kepada warga sekitarnya"

Sependapat dengan pemateri sebelumnya Hary Hermawan. S.Par, M.M pemerhati pariwisata sekaligus dosen Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA menyatakan bahwa untuk membangun sebuah pariwisata haruslah memahami  esensi pariwisata dengan cara mengidentifikasi semua potensi daya tarik wisata dan mengemas semua potensi secara baik sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjung pulang membawa kenangan serta ilmu yang bermanfaat. 

Dan juga sebutkan bahwa ilmu pariwisata itu cakupannya sangat luas multi dimensi sehingga pengelolaan pariwisata juga harus melibatkan berbagai disiplin ilmu lintas sektoral. 

"Fenomena Pariwisata adalah sangat dinamis sehingga tidak bisa hanya dipelajari secara teoritis saja harus langsung dipraktekkan di lapangan, pemandu harus cepat tanggap apa yang terjadi dilapangan bila ada kendala bisa cepat menemukan solusi".

Seusai mendapatkan teori tentang dasar pariwisata semua peserta terjun langsung praktek di lapangan memandu tamu menuju spot yang sudah di tentukan. 

Kali ini ada tiga spot kunjungan sentra jambu air Dalhari krasaan, perajin batik Paksi. Id project di Karongan, juga tempat pengolahan residu sampah plastik di Rejosari residu plastik dibuat menjadi aneka kerajinan juga ada alat khusus yang bisa mengolah plastik menjadi  BBM dan bahan bangunan. 

(Kusnadi, KIM Berbah: Artikel otentik disini)

No comments:
Write komentar