Bagi saya pariwisata adalah suatu bahan perbincangan yang sangat menarik dan tidak akan pernah ada habisnya untuk didiskusikan. salah satu pertanyaan yang cukup sederhana namun cukup panjang untuk dijelaskan adalah pertanyaan berikut:
Mengapa orang berwisata?
Pertanyaan ini akan saya coba ulas dari sisi akademik pada artikel saya kali ini. untuk menjawab pertanyaan diatas terlebih dahulu harus dipahami apa itu pariwisata dan apa itu wisatawan.Pariwisata
![]() |
Ilustrasi, sumber: pixabay. |
Banyak sekali teori yang mencoba untuk mendefinisikan pariwisata, berikut saya sampaikan beberapa teori yang cukup populer.
Pariwisata adalah setiap kegiatan, peristiwa atau hasil yang timbul dari kunjungan sementara (tinggal jauh dari rumah) di luar tempat tinggal normal, dengan alasan apa pun (tujuan) (Leonard J. Lickorish dan Carson L. Jenkins, 1997).
Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh semntara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya (Koen Meyers, 2009).
Kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke serta tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya (World Tourism Organization).
Berikut saya mencoba membuat definisi saya sendiri :
Dalam karyanya, Plog (1972) dan Fridgen(1990) telah mengembangkan tipologi wisatawanyang dibedakan menurut minat dan pola kunjunganwisatanya menjadi 2 jenis wisatawan, yaitu Allocentric dan psychocentric.
Kunjungan sementara ke suatu tempat yang berbeda dari tempat biasanya tinggal untuk berbagai alasan tertentu, tanpa bertunjuan untuk mencari nafkah (Hary Hermawan, 2019).
Wisatawan
Wisatawan secara sederhana dapat diartikan sebagai seseorang atau sekelompok orang yang berwisata.
Mengapa orang berwisata?
Ada banyak teori yang mencoba menjelaskan alasan seseorang melakukan kegiaatan wisata, diantananya adalah:
Teori Inversi (Graburn)
Teori inversi menyatakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk sesekali keluar dari linkungan tempat biasanya tinggal ke lingkungan yang benar-benar baru dan berbeda maka dari itu pariwisata dapat terjadi.
Atau sesekali manusia juga memiliki kecenderungan untuk keluar sebentar dari kebiasaan atau rutinitas ke rutinitas baru yang berbeda dalam waktu sementara. Untuk lebih jelasnya dapat memperlajari tabel berikut:
![]() |
Teori Inversi, Sumber : Tourism Geography |
Teori Motivasi (Iso-Ahola’s) - (Pull motivation vs Push motivation)
Teori berikutnya berasal dari Iso Ahola yang intinya menegaskan bahwa pada dasarnya seseorang melakukan kegiatan wisata didasari oleh dua faktor motivasi. Faktor pertama adalah faktor penarik (pull motivation) yang membuat seseorang melakukan perjalanan wisata. Faktor penarik berasal dari luar diri individu. Faktor ini melekat pada citra destinasi, contohnya: lansekap pemandangan alam yang indah, makanan di destinasi yang enak, fasilitas yang mewah dan lain sebagainya.
Faktor kedua adalah faktor pendorong (push motivation), faktor pendorong sesungguhnya berasal dari dalam diri individu sendiri seperti rasa jenuh atas rutinitas kerja atau suasana rumah, sehingga mendorong seseorang untuk berwisata.
Faktor kedua adalah faktor pendorong (push motivation), faktor pendorong sesungguhnya berasal dari dalam diri individu sendiri seperti rasa jenuh atas rutinitas kerja atau suasana rumah, sehingga mendorong seseorang untuk berwisata.
Teori Karakter personal Individu (Plogs) – (Psychocentrics vs Allocentrics)
- Allocentricmerupakan tipe wissatawan yanglebih menyukai tempat-tempat yang belum banyakdiketahui atau dijangkau orang lain, kegiatan yang bersifat menantang/ petualangan serta lebih suka memanfaatkan fasilitas yang disediakan olehmasyarakat lokal.Sedangkan yang dimaksud wisatawan berkarakter
- PsychocentricAdalah wisatawan yanghanya mau mengunjungi destinasi wisata yang sudahmemiliki fasilitas penunjang yang langkap, ataustandar sesuai yang ada di daerah asalnya, wisatawan jenis ini lebih suka berwisata menggunakan jasausaha perjalanan dengan program yang sudah pasti.
- Ada kemungkinan juga wisatawan berkarakter antara allocentric dan psychocentric, atau dapat disebut mid-centrics.
Untuk lebih jelas dapat memahami diagram berikut ini
Mengetahui berbagai alasan orang berwisata diatas sangat diperlukan bagi seorang perencana destinasi wisata, karena agar destinasi wisata laku makan destinasi yang dibangun harus menyesuaikan dengan karakter wisatawan yang ada. "Wisatawan yang datang siapa? karakternya seperti apa? butuh service bagaimana?"
artikel yang bagus.. Sudah saya baca baca... Terimakasih pak
ReplyDelete- Ihwan UPW B smt 1
Makasih wan sukses selalu ya
Deletewhy not everyone can travel
ReplyDeleteArtikel yang menarik pak,mudah dipahami juga.
ReplyDeleteTerimakasih pak
Tamyis UPW A 2021
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteArtikelnya mudah dipahami dan menambah wawasan untuk saya juga pak.
ReplyDeleteTermakasih
Nurcahyati Meilina UPW A 2021
Memang refreshing diperlukan disela kesibukan kita. Artikel cukup simple mudah dipahami.
ReplyDeleteTerimakasih Pak.
Benedito UPW A 2021
materi yg sgt bermanfaat, sehat sll pak🙏🏼
ReplyDeleteArtikel yg di berikan sangat lengkap,dan jelas terimakasih sudah meluangkan waktu untuk memberikan materi.Terima kasih banyak pak.
ReplyDeleteArtikel yang bermafaat , mudah dipahami , terimakasih pak
ReplyDeleteAksella Duta UPW 2021
Artikel yang bagus dan mudah dipahami terimakasih pak
ReplyDeleteAkbar Al Hutama upw A 2021
Selamat siang pak, maaf izin bertanya, apakah ada batasan waktu atau maksimal waktu untuk disebut sebagai perjalanan wisata? Misal kita sudah bepergian selama satu tahun apakah itu masih bisa disebut sebagai kegiatan berwisata?
ReplyDeleteTerimakasih
Firda upw 2021
Ada beberapa ahli yang menerapkan batasan waktu untuk mebedakan mana wisatawan dan pelancong. Namun ada juga yg tidak. Batasan wisata secara lebih jelas justru dilihat dari apakah seseorang tersebut "Tidak tinggal menetap atau tidak" di daerah/negara tujuan. Kalau tinggalnya menetap jelas bukan wisata. Namun mungkin transmigrasi
Deleteartikel yg sangat bermanfaat
ReplyDeletetrimakasih pak
artikel yang sangat bermanfaat
ReplyDeletetrimakasih pak
evrina cahyani wadui upw
bermanfaat sekali dan terima kasih atas penjelasan nya pak (Muhamad Nafis I, UPW A 2021)
ReplyDeleteartikel yang menarik, penjabaran isi lengkap dan menarik karena terdapat insight dari penulis juga, banyak istilah istilah asing yang dijabarkan dengan jelas, sangat membantu untuk pembaca awam, terimakasih materinya pak. (devatania a/upw a/2021)
ReplyDeleteArtikelnya sangat bermanfaat dan mudah di pahami,terimakasih pak
ReplyDeleteNofa Damayanti UPW A 2021
Artikelnya sangat bermanfaat terima kasih Pak
ReplyDeleteDesiana Natalia Bulu UPW A
materinya sangat bermanfaat dan sangat jelas. terimakasih banyak
ReplyDeleteArtikelnya sangat bermanfaat pak.
ReplyDeleteRavanolly jihad as UPW A
Semua orang butuh wisata untuk refreshing sejenak. Artikelnya sangat bermanfaat, jelas dan mudah dipahami. Terima kasih pak. (Amalia Nurul A UPW A 2021)
ReplyDeleteArtikel nya mudah untuk di mengerti, trimakasi pak
ReplyDeleteartikelnya mudah dipahamu pak terimakasi
ReplyDeleteArtikelnya bagus dan mudah untuk dipahami pak
ReplyDelete