Thursday, June 13, 2019

Mobile Legends : Peluang Pengembangan E-sport dari Kacamata Orang Pariwisata



Mungkin judul artikel saya kali ini sedikit terkesan agak nyleneh, dengan salah satu membahas game. Pada awalnya penulis juga tidak pernah terfikir sama sekali untuk menulis artikel tentang game. Bahkan, bermain game saja mungkin hanya sesekali sebagai pengisi waktu luang.

Akan tetapi, saya tetap menyempatkan untuk menulis, karena perhatian saya mulai terbawa ketika salah satu game online bernama Mobile Legends mulai terkenal dan banyak dimainkan di kalangan Mahasiswa saya. Setiap ketemu anak-anak (red: Mahasiswa) yang mojok pegang HP bermain game ini.

Game Mobile Legends
Game Mobile Legends, Sumber: https://bangka.tribunnews.com

Lebih mengagetkan lagi bagi saya karena nama game ini juga sempat disinggung dalam debat calon presiden 2019, sebagai materi debat yang diajukan oleh calon presiden petahana yaitu Bapak H. Ir. Joko Widodo dan calon wakilnya KH. Dr. Maruf Amin (lihat di.)
Hal inilah yang menimbulkan ketertarikan saya untuk mencari tahu apa itu game Mobile Legends, yang sempat menghebohkan debat capres ini.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang game Mobile Legends, terlebih dahulu saya akan mengenalkan apa itu e-sport agar pembaca memiliki persamaan persepsi dengan saya.
Lee (2015) dalam artikelnya yang berjudul “E-Sports as a Growing Industry” mengatakan bahwa istilah e-sport berasal dari bahasa Inggris yang mulai muncul pada tahun 2000, yang berarti olahraga elektronik.
Mungkin diantara kita banyak yang belum familiar dengan istilah  e-sport ini, ada juga yang menyangsikan apa betul game hp bisa menjadi olahraga? Namun pada kenyataanya sebuah permainan atau game untuk dapat diakui sebagai “olahraga” jika setidaknya mememenuhi kriteria sebagai berikut:
1.      Secara umum sebuah olahraga yang diusulkan harus mencakup unsur kompetisi.
2.      Olahraga tidak boleh mengandalkan elemen "keberuntungan" apa pun yang secara khusus diintegrasikan ke dalam olahraga.
3.      Olahraga tidak boleh dinilai untuk menimbulkan risiko yang tidak semestinya terhadap kesehatan dan keselamatan atletnya atau peserta
4.      Olahraga yang diusulkan tidak boleh membahayakan makhluk hidup.
Dalam praktiknya, e-sports melibatkan sejumlah genre permainan yang berbeda termasuk orang pertama penembak, permainan olahraga, game balap, game aksi, dan game strategi real time. Game-game ini dimainkan secara kompetitif, baik satu lawan satu atau dalam tim kecil.
Asosiasi e-sports Korea (KeSPA) mendefinisikan e-sports sebagai kegiatan rekreasi di dunia maya di Korea dimana para peserta mencocokkan keterampilan permainan elektronik mereka satu sama lain untuk menang atau kalah.
Tidak ada criteria khusus suatu bentuk game untuk dapat diakui sebagai e-sport, yang penting suatu game tersebut dapat diterima sebagai e-sport dan dapat dilakukan kompetisi E-Sports internasional (Szablewicz, 2016).

Namun secara umum, para akademisi memiliki kesepakatan untuk mengkonsepkan e-sport melalui dua kriteria utama seperti dijelaskan oleh Karhulahti (2017) dalam tulisanya yang berjudul Reconsidering E-sport: Economics and Executive Ownership” yaitu adanya ciri khas pada pemakaian teknologi (komputer, dunia maya, elektronik) dan adanya kompetisi tingkat lanjut (atletis, profesionalisme, olahraga).

Dalam memahami game dan esport dari khasanah pemahaman  ilmu pariwisata dikenal istilah rekreasi. Rekreasi (bahasa Latinre-creare) secara harfiah berarti'membuat ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang di samping bekerja. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisataolahragabermain, dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekanRekreasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang secara sengaja sebagai kesenangan atau untuk kepuasan, umumnya dalam waktu senggang. Rekreasi memiliki banyak bentuk aktivitas di mana pun tergantung pada pilihan individual. Beberapa rekreasi  bersifat pasif seperti menonton televisi atau aktif  seperti olahraga
Melihat  uraiand  maka dapat dikatakan bahwa Game Mobile Legend dapat dikategorikan sebagai suatu olahraga elektonik (e-sport) dan juga salah satu bentuk rekreasi
Karena bermain game Mobile Legends juga termasuk kegiatan olahraga dan rekreasi, maka penulis tertarik untuk mencoba game ini, kemudian memutuskan membuat account game dengan nama “Hary Dchater” (nama popular saya di dunia maya) kemudian mencoba beberapa kali permainan untuk memuaskan rasa penasaran saya. Game Mobile Legend memiliki berbagai mode bermain yang dapat dimainkan secara online pada waktu realtime bersama orang lain (team macth). Satu tim secara default terdiri dari 5 orang, yang dapat memilih avatar (sering disebut hero) dengan role berbeda-beda seperti: tank, marksman, mage, assassin dan bahkan role support juga ada. Saya sendiri lebih sering mengambil role tank atau mage.

Berdasarkan pengalaman, saya menyimpulkan bahwa game mobile legend merupakan game yang gampang-gampang susah untuk dimainkan, “gampang dimainkan susah untuk menang he he….” Banyak sekali faktor yang akan menentukan kemenangan, misalnya kekompakan bermain, strategi, bahkan komposisi pemilihan role hero sangat menentukan. Selama bermain dalam mode classic saya sangat mudah menang, tetapi berbeda halnya saat bermain mode rangking, yang lebih sering kalah.

Mobile Legends Hary Hermawan
Hasil Pertandingan Saya di Mode Clasic

Mobile legend
Hasil pertandingan saya di mode ranked

Esport
  merupakan peluang yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan, saya setuju dengan pernyataan Bapak Presiden Jokowi, melihat bahwa kompetisi e-sport semakin hari semakin sering diadakan serta semakin banyak peminat. Peluang lain dapat dilihat dari fakta-fakta berikut:
1.      E-sport sebagai bisnis dinilai sanggup menghasilkan perputaran uang yang cukup menggiurkan. Sebagai contoh perusahaan Grand Arena pernah menyelangarakan kompetisi e-sport PBNC (Point Blank National Championship)  dengan hadiah milyaran rupiah, yang dimenangkan oleh tim e-sport RRQ Endeavour yang mendapatkan hadiah sebesar 1 miliar rupiah.  Event lainya, yaitu ASL 2018 yang grand finalnya diadakan pada 6 Mei 2018 lalu menawarkan hadiah 500 juta rupiah bagi pememangnya.
2.      E-sport mampu menawarkan peluang kerja baru sebagai gamer
Hadirnya e-sport mampu menghasilkan pofesi-profesi baru sebagai gamer. Tentu profesi gamer juga dinilai sebagai profesi yang tidak main-main dengan penghasilan yang cukup fantastis. Sebagai contoh penghasilan tim e-sport profesional yang berasal dari Indonesia yaitu RRQ pernah menjadi juara dalam event PBIC yang berskala internasional yang diikuti oleh tim-tim kelas internasional yang berasal dari Thailand, Filipina, Rusia, Brazil, Eropa, Turki, Amerika Latin, Amerika Utara dan India.  Pada event tersebut tim RRQ dari Indonesia memperoleh hadiah sebesar $50.000 USD, kurs saat ini setara dengan Rp. 706.050.000,-
Selain mendapatkan pengasilan yang berasal dari hadiah kompetisi, seorang gamer profesional juga mampu mendapat penghasilan tambahan dari aktifitas lain, misalnya sebagai youtuber, atau bintang iklan suatu merek produk yang masih berkaitan dengan game. Sehingga total penghasilan gamer professional dapat jauh lebih besar lagi. Sebagai gambaran, penghasilan gamer professional asal indonesia yang dikenal sebagai Muhammad “In Your Dream” Risky sekitar Rp. 60,3 juta per bulan.
3.      Dari kacamata saya, E-sport juga mampu menghadirkan bentuk wisata rekreatif yang baru. Dengan banyaknya event e-sport yang sangat diminati serta menghibur ternyata menimbulkan setidaknya mobilisasi penggemar dari berbagai kota untuk menikmati pertandingan secara live. Sehingga daya tarik kompeteisi e-sport dapat dinilai layak dimasukan dalam kalender event wisata tahunan di suatu kota penyelenggara.
Sebagai gambaran, dalam suatu pertandingan esport mampu mendatangkan pengunjung yang cukup besar sekitar 8,5 juta penonton menonton pertandingan e-sport secara langsung (lihat link.)


Kemeriahan Pertandingan E-sports, Sumber : https://www.kikil.id

4.      Dampak ekonomi ikutan dari event ini juga mampu memicu roda pergerakan ekonomi kreatif. E-sport mampu memacu tumbuhnya peluang bisnis baru di bidang digital kreatif, khususnya produksi game. 
E-sport juga  mampu memicu perkembangan industry digital kreatif khususnya produksi game di Indonesia untuk lebih produktif dalam menghasilkan karya karya yang menarik. selain dalam hal digital, industri kreatif juga turut menikmati dampak positif seperti adanya kerajinan-kerajinan berikut:


Mug Bertema Mobile Legends

Phone Cover Bertema Mobile Legends

Demikian sedikit ulasan saya mengenai game Mobile Legend yang sedang trend ini. Semuga menjadi manfaat.

Baca Juga artikel mengenai wisata edukasi
 



No comments:
Write komentar