Advertisement

Friday, May 3, 2024

Mengintip Ke Belakang: Sejarah Pariwisata yang Membentuk Dunia Kuno hingga Modern

Sejarah Pariwisata
Ilustrasi Berwisata, Sumber: https://pxhere.com/en/photo/1511531

Pariwisata telah menjadi salah satu fenomena sosial yang mengikat berbagai aspek kehidupan manusia sepanjang sejarah. Lebih dari sekadar kesenangan liburan, ia merupakan perpaduan dari jejak sejarah, perdagangan, dan penyebaran budaya yang telah membentuk dunia seperti yang kita kenal saat ini. Mari kita telusuri perjalanan panjang pariwisata, dari peradaban kuno hingga masa modern yang kita alami saat ini.

Perjalanan Awal: Misi Perdagangan dan Penyebaran Agama di Bangsa Mesir

Sejak zaman kuno, perjalanan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Sekitar tahun 1480 SM, Bangsa Mesir menjelajahi konsep perjalanan dengan misi perdagangan dan penyebaran agama. Mereka memperkenalkan konsep pesiar dengan menyusuri Sungai Nil menuju pesisir Afrika. Bukti-bukti megah seperti Spinx dan Piramida menjadi saksi bisu dari peradaban ini. Perjalanan mereka tidak hanya tentang ekonomi, tetapi juga tentang menyebarkan kepercayaan dan budaya mereka ke wilayah-wilayah yang lebih luas.

Peninggalan Bangsa Romawi: Infrastruktur dan Tempat Wisata

Bangsa Romawi, dengan kehebatan teknologi dan kekuasaannya, melanjutkan warisan perjalanan dari Mesir kuno. Mereka membangun infrastruktur yang mengesankan, memungkinkan perjalanan yang lebih nyaman dan efisien di seluruh Kekaisaran. Selain itu, mereka memperkenalkan konsep resor dan tempat-tempat wisata seperti pemandian kesehatan (spa), festival, dan pertunjukan di amfiteater. Romawi memberikan kontribusi besar terhadap gaya hidup pariwisata yang kaya akan hiburan.

Jalur Sutra: Jaringan Perdagangan yang Membawa Budaya

Jalur Sutra, jaringan perdagangan kuno antara Timur dan Barat, bukan hanya merupakan jalur perdagangan barang. Ia menjadi pusat perjalanan ekonomi, budaya, agama, politik, dan perdagangan yang menghubungkan berbagai peradaban dari Tiongkok hingga Mediterania. Melalui Jalur Sutra, ide dan inovasi tersebar dari satu peradaban ke peradaban lainnya, membentuk keberagaman budaya dunia kuno.

Revolusi Industri: Era Mobilitas Modern

Revolusi Industri pada abad ke-18 dan ke-19 membawa perubahan besar dalam dunia pariwisata. Kemajuan dalam industri dan teknologi mempermudah orang untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan nyaman. Grand Tour, sebuah tradisi yang dimulai pada abad ke-17 di mana kaum bangsawan Eropa mengelilingi benua untuk melengkapi pendidikan dan pengalaman budaya mereka, menjadi populer di era ini.

Melangkah ke Masa Depan: Pariwisata di Era Modern

Dengan perkembangan pesat teknologi dan konektivitas global, pariwisata telah mencapai puncaknya. Wisatawan dapat dengan mudah menjelajahi tempat-tempat baru, memperkaya diri dengan budaya berbeda, dan mengalami petualangan yang tak terlupakan. Namun, tantangan seperti pengelolaan sumber daya alam dan keberlanjutan tetap menjadi perhatian utama di era modern ini.

Kesimpulan

Pariwisata telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah umat manusia. Dari perjalanan perdagangan dan penyebaran agama di Mesir kuno hingga kemajuan teknologi modern, setiap era telah memberikan kontribusi uniknya terhadap perkembangan pariwisata. Melalui jejak sejarah ini, kita dapat memahami betapa pentingnya pariwisata dalam membentuk dunia yang kita tempati hari ini. Mari kita terus menjaga dan menghargai warisan pariwisata kita, sebagai penghubung yang mengikat kita dengan masa lalu dan masa depan.

Friday, February 16, 2024

AMPTA Cooking Competition: Menjelajahi Kreativitas Kuliner Nusantara

 Pada tanggal 17 Februari 2024, UKM Culinary dari Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA telah sukses menyelenggarakan AMPTA Cooking Competition di DIY, Jawa Tengah. Dengan dukungan dari dosen pembimbing, Dra Enny Mulyantari, M.M., serta melibatkan sejumlah sekolah dan Perguruan Tinggi Pariwisata di sekitar wilayah tersebut, kompetisi ini menjadi sebuah peristiwa yang patut diperhitungkan.

Apa yang membuat AMPTA Cooking Competition begitu istimewa? Pertama-tama, acara ini tidak sekadar tentang memasak, tetapi juga tentang kreativitas. Para peserta ditantang untuk berkreasi dengan masakan/makanan berbahan dasar ikan air tawar dan asin, dengan tema "Nusantara Cuisine Innovation". Mereka diajak untuk menghasilkan hidangan yang tidak hanya lezat, tetapi juga unik, kreatif, dan berpotensi memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional.

Dosen pembimbing, Dra Enny Mulyantari, M.M., menyatakan, "Kompetisi ini adalah wadah bagi para peserta untuk bereksperimen dengan berbagai bahan lokal, serta menghasilkan kreasi kuliner yang memikat dan unik." Hal ini mencerminkan semangat kami untuk menggali potensi kuliner Nusantara dan memperkaya warisan budaya kita.

Tidak hanya itu, AMPTA Cooking Competition juga menjadi momen yang tepat untuk mempererat silaturahmi antara berbagai institusi pendidikan di DIY dan Jawa Tengah. Melalui kompetisi ini, kolaborasi antarpeserta terjalin dengan baik, memberikan dampak positif bagi perkembangan industri kuliner di wilayah tersebut.

Dengan diadakannya AMPTA Cooking Competition, Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA juga menegaskan posisinya sebagai lembaga pendidikan yang peduli dan proaktif dalam memajukan pariwisata dan kuliner Indonesia. Kami berharap acara ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi para pelaku kuliner muda untuk terus berinovasi dan mengangkat kekayaan kuliner Nusantara ke tingkat global.

Jangan lewatkan artikel-artikel menarik lainnya di haryhermawan.com Terima kasih telah bergabung dengan kami.

Friday, October 27, 2023

Membangun UMKM Melalui Kolaborasi: Pelatihan Pemasaran Produk Wedang Uwuh dan Olahan Talas

Tepus, 25 Oktober 2023 - Kolaborasi yang membumi dan berdaya adalah kunci sukses bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pada hari Rabu, tanggal 25 Oktober 2023, sebuah acara pelatihan pemasaran produk UMKM yang meriah diinisiasi oleh KKN Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA bersama Desa Wisata Tepus (Dewi Kampus) berhasil menyatukan pemateri berpengalaman dan sekitar 30 peserta yang bersemangat.

Hary Hermawan, membagikan wawasan berharga kepada para peserta, yang sebagian besar merupakan pengusaha UMKM yang sedang berkembang.

Foto Bersama Peserta Pelatihan dan Mahasiswa KKN STP AMPTA

Balai Dusun Pacungan, Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi saksi dari pertemuan yang menginspirasi ini. Peserta, yang mayoritas adalah pemilik UMKM lokal yang bergerak di bidang Wedang Uwuh dan Olahan Talas, hadir dengan antusiasme yang luar biasa. Mereka datang dengan harapan mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang pemasaran produk mereka untuk mendukung perkembangan bisnis mereka.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari kepala Desa Wisata Tepus, yang merasa senang dengan kolaborasi ini. Ia berharap agar kegiatan semacam ini dapat membantu UMKM lokal untuk tumbuh dan berkembang lebih baik.

Hary Hermawan, sebagai pemateri utama, memberikan presentasi yang informatif tentang strategi pemasaran modern yang dapat diterapkan oleh UMKM. Ia menyoroti pentingnya pemasaran online, branding, dan peningkatan kualitas produk dalam era digital. Peserta dengan antusias mendengarkan dan mencatat berbagai tips dan trik yang diajarkan oleh Hary Hermawan.

Selain presentasi, acara ini juga melibatkan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada Hary Hermawan. Diskusi yang berlangsung meriah ini memperdalam pemahaman peserta tentang pemasaran produk UMKM.

Setelah sesi presentasi dan diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan workshop praktis. Peserta diajak untuk berkolaborasi dalam menciptakan rencana pemasaran yang sesuai dengan produk Wedang Uwuh dan Olahan Talas mereka. Hal ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk menerapkan langsung pengetahuan yang mereka peroleh.

Acara pelatihan ini berlangsung meriah dan penuh semangat. Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga berkesempatan untuk berjejaring dengan sesama pengusaha UMKM dan berbagi pengalaman. Semangat kolaborasi dan dukungan antarpeserta menjadi pesan yang kuat dari acara ini.

Kolaborasi antara Kelompok KKN Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA dan Desa Wisata Tepus ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dan komunitas lokal dapat bersinergi untuk mendukung perkembangan UMKM lokal. Keberhasilan acara pelatihan ini memberikan harapan bahwa lebih banyak kolaborasi semacam ini akan terjadi di masa depan, memajukan UMKM dan ekonomi lokal.

Dengan pengetahuan baru yang mereka peroleh dari acara ini, para peserta diharapkan dapat mengembangkan usaha mereka, meningkatkan kualitas produk, dan menjangkau pasar yang lebih luas. Ini adalah langkah penting menuju pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan di Indonesia.

Acara pelatihan pemasaran produk Wedang Uwuh dan Olahan Talas ini membuktikan bahwa kolaborasi dan peningkatan kompetensi adalah kunci sukses dalam mengembangkan UMKM. Semoga semangat ini terus berkembang dan memberi manfaat yang besar bagi UMKM di seluruh Indonesia.



Tuesday, October 24, 2023

Tingkatkan Sapta Pesona Mahasiswa STP Ampta Adakan Aksi Bersih Sampah di Candi Abang

 Pada hari Minggu, 22 Oktober 2023, para mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mereka dengan melakukan aksi bersih-bersih di padukuhan Kunden, kalurahan Jogotirto, Berbah Sleman. Namun, yang membuatnya lebih menarik adalah fokus mereka, yaitu kawasan wisata Candi Abang.

Candi Abang bukan hanya sebuah situs warisan purbakala yang indah, tapi juga menawarkan pemandangan yang menakjubkan dari puncak perbukitan. Meskipun memiliki potensi besar sebagai lokasi wisata yang menarik, Candi Abang menghadapi masalah serius dalam hal kebersihan.

Kegiatan bersih-bersih dimulai dari parkiran dan meluas hingga ke lokasi situs Candi Abang, yang terletak sekitar 700 meter di jalan berbatu putih. Sampah juga dibersihkan di sekitar situs Candi Abang, memberikan tempat ini kesan yang lebih bersih dan menyenangkan bagi para wisatawan.

Kepala LPPM Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) AMPTA Yogyakarta, Hary Hermawan, menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif dari kelompok KKN STP AMPTA. Mereka bekerja sama dengan Forum Lingkungan Hidup (FLH) Berbah, Komunitas Konco Dolan, dan Ikatan Muda Mudi Candi Abang (IMCA) untuk merealisasikan aksi bersih ini.

Semoga aksi bersih ini tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar Candi Abang, tetapi juga pada pengalaman keseluruhan wisatawan yang datang. Kebersihan adalah salah satu aspek terpenting dalam menarik wisatawan, dan dengan langkah-langkah seperti ini, kita dapat membuat wisata lebih berkesan dan lestari.

Dalam waktu dekat, sampah yang berhasil dikumpulkan akan dikelola oleh FLH Berbah, sehingga Candi Abang akan tetap terbebas dari sampah dan mempesonakan bagi semua yang mengunjunginya. Kita semua memiliki peran dalam menjaga kebersihan lingkungan dan keindahan situs bersejarah kita. Ayo bergerak bersama untuk melestarikan warisan budaya kita!

Wednesday, October 18, 2023

Tingkatkan Pengalaman Wisata dengan El Farm: Inovasi Wisata Edukasi Berbasis Peternakan Kambing

Halo, pembaca setia! Saat ini, kita akan membahas kemitraan yang sangat menarik antara Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA dan El Farm yang mengarah pada pengembangan destinasi wisata berbasis peternakan yang unik dan edukatif. Bersiap-siap untuk mengungkap kisah menarik ini!

Pengabdian Kepada Masyarakat yang Mencerahkan

Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA telah bekerja sama dengan El Farm dalam sebuah proyek Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Proyek ini bertujuan untuk menggali potensi peternakan kambing sebagai atraksi wisata yang mengedukasi dan menghibur.

Pendukung Utama di Balik Proyek

Tim PKM yang terdiri dari Hary Hermawan, Amelia Lintang Mahiswara, Fuadi Afif, serta dua mahasiswinya, Agenstasya Monica Putri Hendrajaya dan Pitta Theresia Br Girsang adalah otak di balik proyek ini. Mereka menjalin kerja sama erat dengan El Farm, sebuah peternakan kambing dan domba yang berlokasi di Yogyakarta.

Wisata Edukasi Peternakan El Farm
Tim PKM Bersama Pengelola dan Tokoh Masyarakat Setempat

Mengubah Tantangan Menjadi Peluang

Dibalik kegiatan ini, terdapat kesadaran akan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh peternakan skala kecil. Dalam upaya memberikan nilai tambah, peternakan-peternakan ini mencoba untuk ditingkatkan nilai ekonominya menjadi atraksi wisata. Misi ini menjadi dasar bagi tema "Wisata rekreatif edukatif berbasis peternakan kambing" yang kami pilih.

Hari Penuh Semangat dan Kolaborasi

Pada tanggal 14 Oktober 2023, acara ini berhasil mengumpulkan 30 peserta termasuk pihak pengelola El Farm, komunitas wisata Jogotirto (Konco Dolan), dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah setempat. Semua berkontribusi dengan semangat tinggi, mencerminkan harapan akan perkembangan yang berkelanjutan.

Masa Depan yang Penuh Harapan

Hary Hermawan, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, menjelaskan bahwa pemilihan tema PKM didasarkan pada potensi yang dimiliki oleh El Farm dan tujuan memberikan pengalaman unik kepada pengunjung sambil memberikan pemahaman tentang peternakan. Kegiatan ini juga merupakan langkah awal dalam kemitraan yang erat antara Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA dan El Farm.

Kerjasama El Farm dan STP Ampta
Komitmen Kerjasama El Farm dan STP AMPTA

Apresiasi dan Harapan

Pengelola El Farm, Bapak Sudarmaji, mengucapkan terima kasih kepada tim PKM atas kerjasama, pelatihan, dan dukungan yang diberikan. Beliau berharap kegiatan ini akan membantu El Farm menarik pengunjung dari luar Kota Jogja.

Lurah Kalurahan Jogotirto, Ibu Mitha Mayasari, menyampaikan terima kasih kepada semua peserta dan menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membuka wawasan masyarakat setempat serta memberi motivasi untuk mengembangkan potensi-potensi di daerah tersebut.

Visi Bersama

Sesi presentasi dalam acara ini membahas konsep dan manfaat wisata berbasis peternakan kambing. Potensi peternakan sebagai daya tarik wisata desa dan pemasaran paket wisata berbasis peternakan kambing dibahas dengan lengkap. Semua ini bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan kepada petani, peternak, dan pengusaha pertanian di daerah tersebut.

Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi dan inovasi yang bertujuan untuk mengangkat potensi peternakan kambing sebagai daya tarik wisata yang bermanfaat secara ekonomi dan edukatif. Dengan panduan dan rekomendasi yang telah diberikan oleh para narasumber, diharapkan El Farm dan upaya serupa dapat berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat.

Nantikan pengembangan lebih lanjut dari kemitraan yang menarik ini, yang akan membawa pengalaman wisata yang tak terlupakan. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendukung peternakan lokal dan sekaligus menikmati pengalaman wisata yang unik di El Farm!

PKM El Farm 2023
Peserta Kegiatan PKM di El Farm



Monday, May 22, 2023

Melatih Pemandu Wisata di Eduwisata Desa Jogotirto (Konco Dolan)

Kalurahan Jogotirto kapanewon Berbah  kabupaten Sleman merupakan wilayah persawahan yang subur dengan hasil pertanian yang memadai memberi kenyamanan  kesejahteraan bagi warganya. Namun dibalik bentangan sawah menghijau ternyata Kelurahan Jogotirto menyimpan pesona destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Ada Lava Bantal, situs Candi Abang dan situs Goa Sentono merupakan petilasan era Hindu Buda pembangunannya sekitar abad ke 7, gua jepang sebagai tempat pertahanan dan gudang amunisi saat penjajahan Jepang, Gunung suru yang secara mistis diyakini sebagai istana tuyul, juga ada monumen UFO yang diakui dunia satu satunya yang ada di Indonesia karena pada awal tahun 2011 terbentuk crop circle di persawahan yang diyakini merupakan jejak pesawat UFO.

Selain wisata alam tersebut banyak kreativitas dari masyarakat  yang layak untuk dikunjungi seperti Peternakan kambing EL Farm, kerajinan batik tulis dan cap, sentra budidaya Jambu Dalhari, juga ada pengolahan residu sampah plastik menjadi BBM. 

Harapannya wisatawan selain berwisata bisa sambil belajar berbagai hal sesuai  minat keinginannya. 

Untuk mengemas rangkaian kegiatan wisata tersebut Management Konco Dolan Eduwisata Jogotirto menyelenggarakan pelatihan pemandu wisata yg diselenggarakan pada hari Minggu 21 Mei 2023 berempat di pendopo EL Farm Konden, Jogotirto, Berbah, Sleman. 

Adapun pemateri dari dosen Universitas Terbuka dan dosen AMPTA Yogyakarta.



Dalam sambutan nya Mas Nono Karsono menyampaikan bahwa berwisata itu biasanya hanya berkunjung melihat obyek wisata kulineran, membeli cinderamarta pulang. Tapi di Jogotirto dipersiapkan spot untuk wisatawan bisa berkunjung dan belajar berbagai hal. "Konsep penggabungan wisata  dan belajar sesuatu hal disebut  Eduwisata" Jelas mas Nono.

Dhimas Setyo Nugroho, S.Par, M.M yang juga merupakan dosen program Studi Pariwisata Universitas Terbuka  dalam pemaparannya menyampaikan bahwa pengembangan daerah tujuan wisata perlu dipersiapkan dari awal berbagai aspek baik fisik maupun mental spirit pelaku usaha pariwisata yang saling berkait sehingga akan terbentuk sebuah ekosistem pariwisata yang kompak, kokoh, indah dan menarik.

Pada akhirnya wisatawan merasa senang, nyaman serta mendapatkan pengalaman ilmu baru yang berkesan. 

"Harapannya mereka akan berkunjung kembali dan mengajak pelanggan baru tanpa kita promosi sendiri secara langsung" Kata Dhimas.

Juga pengembangan pariwisata harus berdasarkan konsep sapta pesona Aman, Tertib, Bersih, sejuk, Indah, Ramah  Tamah, Kenangan. 

"Dengan berpedoman konsep sapta pesona tersebut pengembangan destinasi wisata bisa bagus langgeng" Tambahnya. 

Sedangkan Suyatno, S.IP, M.Si dosen program Ilmu Pemerintahan Universitas Terbuka menyampaikan bahwa pariwisata  sangat bisa dikaitkan dengan berbagai bentuk kegiatan usaha seperti  peternakan kambing EL Farm, bisa sebagai salah satu daya tarik wisatawan untuk bisa menimba ilmu tentang cara berternak serta management pengelolaan ternak kambing.

"Bila potensi ternak kambing dikelola dengan management pariwisata akan dapat mendatangkan wisatawan nantinya bisa menambah pemasukan peternak dan memberi manfaat kepada warga sekitarnya"

Sependapat dengan pemateri sebelumnya Hary Hermawan. S.Par, M.M pemerhati pariwisata sekaligus dosen Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA menyatakan bahwa untuk membangun sebuah pariwisata haruslah memahami  esensi pariwisata dengan cara mengidentifikasi semua potensi daya tarik wisata dan mengemas semua potensi secara baik sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjung pulang membawa kenangan serta ilmu yang bermanfaat. 

Dan juga sebutkan bahwa ilmu pariwisata itu cakupannya sangat luas multi dimensi sehingga pengelolaan pariwisata juga harus melibatkan berbagai disiplin ilmu lintas sektoral. 

"Fenomena Pariwisata adalah sangat dinamis sehingga tidak bisa hanya dipelajari secara teoritis saja harus langsung dipraktekkan di lapangan, pemandu harus cepat tanggap apa yang terjadi dilapangan bila ada kendala bisa cepat menemukan solusi".

Seusai mendapatkan teori tentang dasar pariwisata semua peserta terjun langsung praktek di lapangan memandu tamu menuju spot yang sudah di tentukan. 

Kali ini ada tiga spot kunjungan sentra jambu air Dalhari krasaan, perajin batik Paksi. Id project di Karongan, juga tempat pengolahan residu sampah plastik di Rejosari residu plastik dibuat menjadi aneka kerajinan juga ada alat khusus yang bisa mengolah plastik menjadi  BBM dan bahan bangunan. 

(Kusnadi, KIM Berbah: Artikel otentik disini)

Sunday, May 21, 2023

Memahami Esensi Wisata dari Lapangan bersama Eduwisata Desa Jogotirto

Hari ini kami bersama anak-anak didik berkunjung ke Eduwisata Desa Jogotirto untuk kuliah lapangan memahami esensi pariwisata di lapangan, kemudian berinteraksi dengan kesederhanaan para pelaku wisata disini, serta mendalami fenomena-fenomena wisata terkini di lapangan. 

Disini kami bertemu peternak yang mampu menyulap kandang ternak kambing menjadi destinasi wisata, perajin batik warna alam dan ecoprint, serta berkunjung langsung ke Agrowisata Jambu Dalhari. Serta paling luar biasa, ternyata sudah ada warga masyarakat Jogotirto yang mampu membuat Bahan Bakar Minyak (BBM) dari sampah. Termasuk mengubah olahan sampah menjadi bahan bangunan dan berbagai kerajinan.

Disini, keindahan alam serta eksotisme sejarah Candi Abang, Goa Sentono, Goa Jepang menarik untuk didalami. Termasuk Fenomena Lava Bantal yang unik juga memenuhi rasa penasaran kami. Kemudian,  tidak kalah menarik adalah menilik mitos Gunung Istana Tuyul yang syarat dengan misteri serta sempat viral di internet. 

Begitulah cerita singkat tentang perjalanan kami menyusuri potensi wisata di Desa Jogotirto. BTW, kok namanya Jogotirto ya? 

Sebagai penutup, "Ilmu Pariwisata itu cakupannya sangat luas karena multidisiplin, pengelolaannya juga harus lintas sektor, serta fenomenanya sangat dinamis, sehingga ilmu pariwisata tidak cukup hanya dipahami di ruang-ruang kelas."