Wednesday, June 12, 2019

Wisata MICE

MICE adalah suatu kegiatan yang meliputi kegiatan bisnis, meliputi : pertemuan (Meeting), perjalanan incentif (Incentive), konvensi (conventioon), dan pameran (Exhibition) yang berpadu dengan kegiatan wisata. Namun tingkat ekspektasi pelaku wisata bukan hanya sekedar untuk bersenang-senang (leisure) seperti pada umumnya, akan tetapi lebih cenderung untuk melakukan pengembangan diri dan kebutuhan akan penghargaan ( self esteem atau development).

                                                              Penulis no 3 dari kiri 

Indutri MICE semakin berkembang pesat di tengah era ketatnya persaingan globalisasi. Karena dengan adanya globalisasi, maka ruang untuk melakukan berbagai kegiatan lintas negara ataupun lintas pulau akan semakin luas, dengan batasan-batasan yang semakin tipis. Sehingga hal ini akan mempermudah bagi para pelaku wisata MICE yang biasanya berbentuk institusi, asosiasi dan pemerintahan untuk mendapatkan hal-hal baru atau transfer of knowledge yang menjadi suatu kebutuhan. Perkembangan MICE di dunia Internasional mengalami oeningkatan prosentasenya dari 3% menjadi 7% pada tahun 2000 - 2001. Jumlah angka pertemuan Internasional pada tahun 1990 - 1991 terjadi sebanyak 127 kali sedangkan tahun 2000 - 2001 meningkat menjadi 233 kali.

                                                     Wisata dan Perjalanan Insentif 

Terdapat data sementara yang disebutkan dalam buku Training MICE Kumpulan Makalah yang menyebutkan bahwa, pasar MICE di Asia ternyata telah mamu menguasai 85% pasar MICE dari seluruh dunia (sebelum 1998). Hal tersebut disorong oleh beberpa faktor, antara lain :

1. Asia memiliki daya tarik keeksotikan yang kuat sebagai tujuan bisnis atau hiburan bagi penduduk Eropa dan Amerika Utara.
2. Posisi kawasan Asia atau Pasifik sebagai kawasan yang dinamis di dunia dan hal yang menjadi magnet yang dapat menarik para pelaku wisata.
3. Natural resources yang diperkaya dengan beraneka ragam, kultur dan kebudayaan yang sangat menarik.
4. Perkembangan sarana dan prasarana serta aksesibilitas yang cukup memadai, sebagai contoh adalah Singapura. Di kawasan Asia khususnya Asia Tenggara, menurut data yang diperoleh melalui site, society of incentive travel excekutif Singapura memiliki sistem pendukung yang profesional, sarana dan prasarana yang cukup canggih sehingga negara ini dapat berhasil mengaaet kegiatan MICE dari waktu ke waktu yang cukup signifikan.
5. Indonesia adalah suatu negara dengan beribu-ribu pulau yang menyimpan begitu besar berbagai potensi mulai dari alam, budaya, dan buatan. Sehingga sebenarnya tidak akan menjadi hal yang terlalu sulit untuk menjadikan Indonesia sebagai daerah tujuan utama kegiatan MICE di seluruh dunia. Indonesia telah menjadi penyelenggara kongres dan konvensi semenjak tahun 1955 dalam Kongres Asia Afrika di Bandung. Selain itu Konferensi PATA 1974 dan 1991, Konferensi Non Blok ke 10 tahun 1992, serta Konferensi APEC tahun 1994 dan masih banyak lagi. 
6. Menjanjikan dan penuh tantangan dari segi industri. Hal ini dikarenakan indutri MICE adalah industri yang melibatkan banyak sektor dalam proses pelaksanaanya. Sehingga akan memiliki dampak berganda dalam bidang ekonomi. Namun Industri MICE di Indonesia masih dabat terbilang sebagai bisnis yang cukup baru di Indonesia, terbukti masih kurangnya pengetahuan mengenai indutri MICE di kalangan masyarakat. Sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi setiap daeraha dalam mengembangakan Industri MICE di setiap daerah yang ada di Indonesia.

Adapun prospek industri MICE di Indonesia :
1. Perhatian khusus dari praktisi pariwisata dan pemerintah.
2. Industri MICE adalah industri yang membutuhkan kerjasama antar stakeholder maupun pihak lintas sektor yang saling berpengaruh dalam keberlangsungan indutri ini. 
3. Pihak swasta lebih banyak berperan dalam Industri MICE guna menunjang pariwisata daerah dan Pemerintah berperan sebagai pendukung.
4. Dalam industri MICE pihak swasta memang lebih banyak berperan dalam kegiatan ini. Diamana pihak Pemerintah hanya sebagai pendukung, dengan memberikan kemudahan sarana dan prasarana dalam proses egiatan MICE.
5. Sosialisasi mengenai Industri MICE.

Praktisi MICE diharapkan lebih banyak melakukan kegiatan sosialisasi, memberikan pandangan dan wawasan kepada Pemerintah Daerah, sehingga pihak Pemerintah Darerah mampu mengembangkan segala potensi lokal yang ada untuk mengembanganan Industri MICE sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi di suatu daerah. Karena dengan ketidaktahuan pihak Pemerintah Daerah mengenai keuntungan dan manfaat Industri MICE, maka tingkat kepedulian mereka dalam pengembangan indutri ini pun akan sangat rendah.

Lingkup Kerja Usaha Jasa Konvensi
Indusutri MICE adalah indutri multi sektor , seingga dalam proses pengoperasian usaha jasa ini akanmelibatkan banyak sektor dan mitra kerja yang saling berhubungan erat dan saling menguntungkan satu sama lainnya. Addapun sektor-sektor yang menjadi pendukung berjalannya industri MICE antara lain:

a. Akomodasi
Kegiatan MICE biasanya berlangsung lebih dari satu sampai dua hari. Sehingga peserta kegiatan MICE pastilah membutuhkan tempat itnggal sementara saat kegiatan berlangsung. Akomodasi yang sering digunakan berupa hotel berbintang yang telah memenuhi standart. Karena peserta MICE bukan hanya datang dari dalam negeri saja, melainkan dari luar negeri pun juga ada.

b. Transportasi
Adapun berbagai jenis yang dibutuhkan dalam peroses kegiatan MICE yang diselenggarakan anntara lain, mobil pribadi, taxi, pesawat, kapal bahkan helikopter. Peserta MICE yang berasal dari lintas pulau atau kota yang cukup jauh bahkan antar negara, biasanya menggunakan transortasi berupa pesawat ataupun helikopter. 
Biaya transportasi untuk peserta MICE biasanya sudah termasuk dengan biaya pendaftaran peserta. Dimana tiket transportasi pulang pergi sudah diatur sedemikian rupa oleh pelaku penyelenggara MICE.

c. Komunikasi dan Profesi
Terdapat beberapa jenis usaha yang menjadi pendukung berjalannya kegiatan MICE, antara lain; perusahaan Public Relation, Perusahaan komunikasi, serta kontraktor pameran.

d. Makanan dan Minuman
Kebutuhan para peserta dalam hal makanan dan minuman ( Food and Baverage) biasanya disediakan dengan menggunakan usaha jasa yang berupa restoran mandiri, perusahaan jasa boga (catering), atau bahkan restoran yang berada di suatu hotel.

e. Souvenir
Karena dalam kegiatan MICE bukan hanya kegiatan yang berisi tentang kepentingan bisnis semata. Namun, terdapat juga kegiatan wisata yang menjadi salah satu bagian dari kegiatan MICE yang diselenggarakan. Sehingga peserta pastilah mempunyai keinginan untuk membeli suatu barang yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh atau kenang-kenangan yang dapat dibawa pulang oelh peserta MICE. Hal ini menjadikan banyak usaha pusat perbelanjaan, toko-toko hadiah, dan perusahaan kerajinan yang dibutuhkan guna kelancaran kegiatan MICE yang diselenggarakan.
event mice


f. Bank
Peserta yang menjadi peserta MICE bukanlah hanya berasal dari dalam negeri saja, melainkan juga berasal dari mancanegara. Sehingga usaha jasa yang berkaitan dengan keuangan juga sangat dibutuhkan dalam indutri ini. Seper contoh, penukaran uang (money changer), credit card, giro, dan lain-lain. 

g. Hiburan 
Kegiatan Meeting, Incentive, Confrence dan Exhibitoin tidak lepas dari kegiatan yang dapat memberikan hiburan bagi para peserta MICE. Sehingga terdapat beberapa contoh hiburan yang menjadi kegiatan pendukung kegiatan MICE, antara lain; band, orkestra, sendratari, lawak dan pertunjukan kesenian lainnya. 

h. Lokasi (Venue)
Tempat atau lokasi yang dapat digunakan untuk acara MICE biasanya berada di pusat konvensi ataupun hotel yang memiliki tempat konvesi yang dapat menampung orang dengan jumlah yang banyak.

i. Tour
Usaha jasa wisata yang berupa travel agent, tour operator, guide, dan usaha daya tarik wisata juga sangat diperlukan guna menyusun kegiatan wisata yang dapat mendukung acara MICE yang diselenggarakan.

Jenis Kegiatan Event dalam Industri MICE
Industri MICE yang ada saat ini biasanya terkonsentrasi hanya di dalam kawasan kota-kota besar saja, seperti di ibu kota negara, dan kota-kota besar yang menjadi kota bisnis, atau kota-kota yang terdapat lembaga-lebaga organisasi internasional atau daerah tujuan wisata unggulan. Adapun jenis kegiatan event yang terkait dengan industri MICE, antara lain :

a. Debat
Suatu pertmeuan yang dilakukan dengan tujuan untuk membicarakan suatu topik dengan saling memberi alasan dan cara pandang seseorang atau suatu organisasi guna mempertahankan pendapat atau pendirian yang dimiliki.

b. Forum
Sutau pertemuan atau bagian dari pertemuan yang menampilkan suatu diskusi terbuka untuk suatu masalah yang sedang menjadi isu hangat atau pembicaraan umum dan menarik untuk dikaji dalam sebuah pertemuan.

c. Incentive Tour
Suatu kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu perusaaan, yang ditujukan bagi karyawan atau staff sebagai suatu penghargaan atas prestasi yang telah diraih. Selain itu dalam kegiatan ini, pelaku juga akan membahas mengenai perkembangan kegiatan perusahaan yanng bersangkutan.

Dibandingkan dengan bentuk pemberian incentif lainnya seperti cash reward ( bonus uang) dan merchandise reward (bonus barang), incentif yang berupa kegiatan perjalanan wisata (incentive trip) diindikasikan memiliki kekuatan yang lebih besar untuk meningkatkan motivasi karyawan untuk meningkatkan kualitas kinerja guna mencapai keberhasilan perusahaan. Perjalanan insentif juga diperkirakan menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam suatu perusahaan. Adapun beberapa faktor pendorong yang paling dominan yang melatarbelakangi timbulnya wisata perjalanan incentif, antara lain : 

1) Pengaruh Pasar Bebas Terhadap Tuntutan Keungguan Sumber Daya Manusia dan Upaya Memicu Kinerja Karyawan
Adanya persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis, yang disebabkan oleh terbentuknya pasar bebas di Eropa dan area-area perdagangan bilateral dan multiteral. Dimana ondisi ini memaksa perusahaa-perusaan diseluruh penjuru dunia untuk memiliki daya saing yang lebih tinggi untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Persaingan yang bukan hanya dalam batasan nasional dan regional, namun juga persaingan yang dapat bertahan di lingkup internasional. Sehingga secara tidak langsung pun, perusahaan harus meningkatkan kualitas kinerja dan produktivitas karyawan, serta tingkat kepekaan yang lebih baik dengan adanya perubahan dan inovasi baru. dengan munculnya berbagai perubahan global diatas, menjadikan perusahaan mencari cara untuk memberikan moivasi kepada karyawannya, sehingga mereka dapat berinovasi dan mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan dunia usaha secara global. Sehingga kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk menyesuaikan bentuk penghargaan sebagai sarana motivasi bagi karyawannya, yang diharapkan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap inerja karyawannya. Dimana bentuk penghargaan ini bukan berupa uang tunai atau barang yang diberikan, namun lebih berupa kesempatan untuk mendapatkan pengalaman baru bagi karyawannya. Pengalaman baru yang berupa perjalanan insentif bukan hanya bertujuan untuk mendapatkan kesenangan semata, namun kegiatan ini juga ditujuakan untuk memberikan ruang bagi karyawan untuk melakukan pengembangan diri. Karena dengan adanya perjalanan maka diharapkan karyawan dapat mendapatkan inspirasi baru untuk melakukan inovasi baru bagi perusahaan.

2) Tumbuhnya Gelombang Eksekutif Muda di Amerika dan Eropa Berpengaruh pada Tuntutan Penghargaan dan Gaya Hidup.
Timbulnya era Baby Boomer pada tahun 1946-1964 menjadikan banyak bermunculan para eksekutif muda, dimana generasi ini merupakan generasi terbanyak dalam sejarah. Pada tahun ‘90-an hingga akhir abad ini, karir mereka sedang berada dalam puncak, dengan pendapatan yang relatif tinggi. 
Sejalan dengan tingkat usia mereka, generasi ini telah menjadi eksekutif muda di Amerika dan Eropa, dimana mereka memiliki gaya hidup dan tuntutan yang baru. Mereka akan cenderung mengisi liburan dan waktu luangnya dengan melakukan kegiatan yang akan memberikan pengalaman baru dan kepuasan bagi mereka. Dengan usia yang masih muda, mereka akan lebih menyukai kegiatan yang memiliki unsur berpetualang dengan penuh tantangan. Selain itu mereka juga akan cenderung menyukai kegiatan wisata yang dapat memperkaya diri mereka, seperti kegiatan wisata yang berkaitan dengan unsur budaya, lingkungan dan pengetahuan baru. Sehingga dengan perubahan gaya hidup dan semakin stabilnya perekonomian di negara-negara maju (Amerika dan Eropa), akan berpengaruh pada tuntutan dalam hal penghargaan kerja dan kepuasan diri.

d. Jumpa Pers (Pers Conference)
Suatu petemuan yang diselnggarakan untuk memberikan informasi atau suatu berita yang sedang berkembang dalam lingkungan masyarakat atau suatu hal yang menyangkut pribadi seseorang. Biasanya kegiatan ini bertujuan untuk mengkonfirmasi suatu isu yang tengah hangat diperbincangkan. Publikasi yang dilakukan dengan cara seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran.
Pertemuan khusus ini dihadiri oleh insan media, seperti; wartawan surat kabar, majalah, radio, Tv dengan seorang public figure seperti seorang tokoh, artis atau seorang wakil dari suatu organisasi/lembaga/asosiasi.

e. Konferensi (Conference)
Merupakan suatu kegiatan pertemuan yang diadakan untuk mencapai sebuah mufakat. Sehingga dapat dicapai suatu pemahaman bersama yang tidak akan dicapai jika menggunakan komunikasi secara tertulis. Pertemuan ini biasanya membahas tentang suatu bentuk-bentuk tata krama, adat atau kebiasaan yang berdasarkan mufakat umum, dua perjanjian antar negara, para penguasa pemerintah atau perjanjian internasional.

f. Kongres 
Kongres merupakan pertemuan yang sering dilakukan secara rutin dengan peserta sosial, profesi) untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenasi suatu masalah secara mufakat. 

g. Konvensi
Merupakan suatu pertemuan yang dilakukan oleh sekelompok orang (negarawan, usahawan, dan lain sebagainya) untuk membahas suatu masalah tertentu guna mencari solusi untuk kepentingan bersama.

h. Lokakarya (Workshop)
Kegiatan ini sejenis dengan kegiatan seminar, dengan presentasi dari pakar dan dilengkapi dengan demo atau peragaan seperti yang diuraikan dalam presentasi makalah yang selanjutnya dilakukan diskusi kelompok terkait dengan pembahasan yang sudah dipresentasikan.

i. Seminar
Seminar adalah pertemuan ilmiah yang membahas atau berdiskusi mengenai suatu masalah tertentu diikuti oleh beberapa peserta atau para ahli di bidangnya untuk memperoleh rumusan bersama. Hasil dari pertemuan tersebut dibukukan dan diinformasikan kepada anggota yang lain.

j. Simposium
Merupakan suatu pertemuan yang dilakukan dan dihadiri oleh para ahli, panelis, dan moderator sebagai pimpinan sidang. Mengangkat topik-topik atau isu yang sedang hangat dibicarakan dalam lingkungan masyarakat. Kemudian keputusan dirangkum dalam pokok pikiran yangg dibahas secara ilmiah. 

k. Pertemuan (Meeting)
Merupakan suatu pertemuan yang bersifat formal yang dilakukan guna mengembangan profesionalisme, peningkatan SDM ( sumber daya masyarakat), untuk melakukan kerjasama anggota dan pengurus, mendistribusikan informasi atau isu-isu terhangat, publikasi, hubungan kemasyarakatan, dan hal lain yag menjadi kepentingan bersama dalam suatu perusahaan. Kegiatan pertemuan ini biasanya diselenggarkan oleh suatu perkumpulan, asosiasi, dan perserikatan.

l. Rapat Meja Bundar
Rapat meja bundar adalah suatu pertemuan yang dilakukan untuk membahas permasalahan yang terjadi dalam suatu instansi atau perusaahaan atau negara. Sehingga dari keputusan yang dihasilkan, diajukan kepada peyelenggara usaha atau yang disebut dengan managemen....

Artikel ini ditulis oleh  Ade Ella Pratiwi


Setuju atau tidak, eksistensi wisata seks ternyata ada di Yogyakarta, baca artikel yang diringkas dari hasil penelitian seorang peneliti pariwisata berikut


Staf Pengajar dan Alumni STP Ampta Yogyakarta

No comments:
Write komentar