Sunday, November 22, 2020

Bimtek Pendampingan Desa Wisata Bersama STP AMPTA Yogyakarta dan Kemenparekraf

Kegiatan Bimtek Pendampingan Desa Wisata Regional 1B (Jawa) telah sukses dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta (STP AMPTA)difasilitasi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Adapun peserta Bimtek merupakan pelaku wisata di Desa Wisata Garongan yang merupakan mitra program pendampingan.

Bimtek pendampingan desa wisata tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 September 2020 di The Rich Hotel Yogyakarta. Acara ini dimulai sejak pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB. Pemateri utama pada acara tersebut adalah tim trainer dari Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta. Adapun yang hadir sebagai pemateri utama dalam bimtek tersebut adalah Bapak Hary Hermawan, S.Par., M.M selaku ketua tim tainer pendampingan Desa Wisata Garongan; Bapak Hermawan Prasetyanto, S.Sos., M.M selaku anggota; Ibu Iputu Hardani Hesti Duari, S.ST., M.Mselaku anggota; dan Ibu Angela Ariani, S.H., M.Mselaku anggota. Adapun moderator acara adalah Bapak Arif Dwi Saputra, S.S., M.M yang merupakan Ketua Program Studi Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta.

Bimtek Pendampingan Desa Wisata Bersama STP AMPTA Yogyakarta dan Kemenparekraf
Pemateri dan Peserta Berfoto Bareng, 30 September 2020

Secara formal kegiatan Bimtek Pendampingan Desa Wisata ini merupakan kegiatan awal dari keseluruhan rangkaian program kerjasama pendampingan desa wisata oleh Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA dan Kemenparekraf. Dalam kesempatan ini disampaikan uraian teknis terkait program pendampingan. 

Selain itu, dikenalkan juga materi-materi pariwisata yang sedang menjadi fokus isu Kemenparekraf pada saat ini, khususnya terkait adanya pandemi Covid-19. Adapun materi-materi yang dimaksud meliputi: Penerapan Cleanliness, Health, Safety and Enviromental Suistainability (CHSE); Penerapan Sapta Pesona; Pelayanan Prima; dan Pengembangan Produk Wisata: Exploring, Packaging, Presentation (EPP).

Cleanliness, Health, Safety and Enviromental Suistainability (CHSE)merupakan hal yang saat ini mendesak untuk segera diterapkan di desa wisata guna menyambut peluang parwisisata di saat Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dahulu populer dengan istilah new normal. Hal ini penting untuk dilakukan mengingat pada saat ini preferensi wisatawan cukup berbeda dalam mencari tempat wisata. Saat pandemi ini wsiatawan cenderung mencari lokasi wisata yang dianggap aman dan bebas dari Covid-19, tentunya dibuktikan dari adanya penerapat protokol kesehatan CHSE di tempat wisata, tidak terkecuali di desa wisata. Hal ini berbading terbalik dengan pengelola desa wisata, yang mayoritas merupakan masyarakat yang awam dengan dunia kesehatan.

Oleh karena itu, sebagai langkah awal perlu diberikan pemahaman terkait dengan penerapan protokol kesehatan, yang saat ini telah dirumuskan pemerintah melalui pedoman CHSE. Dalam kesempatan tersebut, Bapak Hermawan Prasetyanto, S.Sos., M.M menjadi pemateri CHSE sekaligus sebagai pembuka sesi presentasi.

Pendampingan Desa Wisata
Hary Hermawan
Hary Hermawan Bersama Tim Penamping Desa Wisata

Selanjutnya, Sapta Pesona dan Pelayanan Prima merupakan isu yang populer. Akan tetapi, kedua isu diatas masih terus menjadi isu yang menjadi perhatian dalam setiap kegiatan Bimtek Desa Wisata. Mengingat fakta di lapangan melalui berbagai sumber media berita masih sering ditemui berita terkait adanya komplain wisatawan terhadap pelayanan wisata yang ada di suatu destinasi. Sebagai solusi, peserta Bimtek diberikan materi terkait Sapta Pesona dan Pelayanan Prima yang di sajikan oleh Bapak Hary Hermawan, S.Par., M.M sebagai presenter kedua. 

Pada sesi penutup, peserta Bimtek diberikan materi Pengembangan Produk Wisata: Exploring, Packaging, Presentation (EPP) oleh kedua narasumber yaitu Ibu Iputu Hardani Hesti Duari, S.ST., M.Mdan Ibu Angela Ariani, S.H., M.M. pada sesi ini diberikan sekilas tentang tata cara penyusunan paket wisata, namun pada sesi ini narasumber dan peserta lebih fokus untuk diskusi menggali berbagai problematika pengelolaan pariwisata di Desa Wisata Garongan, khususnya terkait produk wisata dan paket wisata. 

Keseluruhan materi pada bimtek tersebut telah dikembangkan menjadi berbagai program pelatihan (workshop) yang lebih detail dan rinci serta menyesuaikan kebutuhan nyata di Desa Wisata Garongan. Selain program pelatihan, dari hasil bimtek ini tim trainer/pendamping juga menjadi fasilitator dalam mewujudkan berbagai program desa wisata. 

hary hermawan

hary hermawan
Penulis Bersama Tim Mahasiswa



No comments:
Write komentar