Sunday, November 22, 2020

Berwisata di Desa Wisata Garongan, Turi, Sleman, Yogyakarta

Desa Wisata Garongan merupakan sebuah desa yang terletak di lereng gunung Merapi yang berjarak 14,3 Km dari puncak Merapi. Desa Wisata Garongan berada di Padukuhan Kembang dan Padukuhan Pojok, Desa Wonokerto Kecamatan Turi Sleman Yogyakarta. Sekretariat Desa Wisata Garongan berada di Pedukuhan Pojok. Desa Wisata Garongan berjarak ± 20 Km ke arah utara dari Ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta atau sekitar ± 15 Km ke arah utara dari Ibukota Kabupaten Sleman.

Sebagai tambahan informasi, bahwa Desa Wonokerto secara lengkap terdiri dari 13 Pedukuhan, yaitu : Pedukuhan Pojok,Pedukuhan Kembang, Pedukuhan Tunggularum, Pedukuhan Gondoarum,Pedukuhan Sempu, Pedukuhan Manggungsari, Pedukuhan Imorejo,Pedukuhan Jambusari, Pedukuhan Banjarsari, Pedukuhan Dukuhsari, Pedukuhan Bejiji, Pedukuhan Dadapan dan Pedukuhan Samorejo.

Desa Wisata Garongan
Kunjungan dari Kemenparekraf, 2020

Menurut cerita dari berbagai sumber desaini mendapat julukan “Garongan” karena memiliki sejarah tersendiri. Dahulu kala, desa ini merupakan tempat singgah para “garong” (pencuri, penyamun, dan sebagainya) yang berasal dari pantai utara. Sebelumnya, mereka tidak bisa datang serta tinggal di sini karena di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu jalurnya tidak bisa ditempuh dengan jalan kaki maupun berkuda. Kondisi jalan pada waktu itu sangat sulit untuk dilalui. Setelah beberapa waktu kemudian, terjadi erupsi yang sangat besar sehingga lereng-lereng diantara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu itu runtuh. Setelah itu, beberapa puluh tahun kemudian akses untuk jalan sudah bisa dilalui. Para Garong akhirnya bisa datang dan berhenti di daerah ini karena jika mereka ke arah utara maka tanahnya terlalu tandus dan belum bisa ditanami. Selain itu, apabila mereka ke arah selatan di sana sudah terdapat kepemerintahan kerajaan yang sudah berkuasa sehingga mereka tidak berani untuk singgah.

Lokasi ini sangat strategis bagi para garong untuk berhenti atau singgah. Setelah mereka singgah, mereka melanjutkan aktifitas mereka sebagai garong yaitu mencuri dan sebagainya (Wawancara dengan Naryo, Pengelola Desa Wisata, 12 Oktober 2020).

Desa Wisata Garongan memiliki daya tarik wisata Jakagarong. Jaka Garong bukan merupakan nama orang, akan tetapi kepanjangan Jelajah Alam Kampung Garongan. Dinamai sedemikian rupa dikarenakan melihat nilai ketidakpantasan. Dewi merupakan nama yang indah, dan apabila ditambahkan kata garong menjadikannya tidak pantas. Oleh karena itu di Desa Wisata Garongan dinamai Jakagarong.

Desa Wisata ini memiliki banyak sumber air yang melimpah. Selain itu, pemandangan utuh Gunung Merapi juga dapat disaksikan. Suasana alam yang segar, terdapat kolam ikan dengan gazebo-gazebo yang mengelilinginya (Wawancara dengan Naryo, Pengelola Desa Wisata, 12 Oktober 2020).

Awal mula menjadi desa wisata dipelopori adanya program agropolitan yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2004. Agropolitan ini membuka akses wisata potensi-potensi yang mempunyai potensi wisata di sabuk merapi di lereng merapi sebelah barat,selatan, dan timur dihubungnkan dalam satu jalur.

Pada jalur tersebutterdapat titik-titik yang bisa dikembangkan antara lain pasar tradisional, pasar buah, rest area dan lain-lain. Setelah di analisa, Garongan mendapat bagian menjadi rest area dan saat itu dibangun jalan. Kemudian setelah dibuka akses jalan disini banyak dikunjungi masyarakat, banyak dikunjungi oleh orang kemudian warga sekitar juga sering datang kesni.

Pemandangan gunung merapi juga menjadi daya tarik orang berdatangan. Pak Tikno pada waku itu(sekarang ini menjadi pembina) mengusulkan bagaimana kalau desa ini dijadikan desa wisata. Usulan –usulan lainnya banyak muncul dari masyarakat, akan tetapi Pak Tikno bersama masyarakat memprakasai berdirinya desa wisataini” (Wawancara dengan Naryo, Pengelola Desa Wisata, 10 Oktober 2020).

Setelah itu, Bapak Supratikno bersama masyarakat memberikan usulan tentang pembentukan desa wisata. Pak Tikno bersama dengan warga Padukuhan Kembang akhirnya memprakasai berdirinya desa wisata.

Potensi wisata yang dimiliki di Desa Wisata Garongansecara lengkap dijabarkan sebagai berikut: 

1) Alam Sungai Sempor 
Sungai Sempormerupakan sungai yang alirannya melewati Padukuhan Kembang. Sungai Sempor ini yang berhulu dari lereng merapi, memberikan pemandangan yang segar disekitar seperti pepohonan yang rindang, areal persawahan serta pemukiman warga. Sungai sempor cukup aman jika terjadi lahar dingin dari lereng merapi, sebab sungai sempor berhulu dari kali krasak sehingga apabila terjadi banjir lahar dingin tidak berdampak langsung. Salah satu kegiatannya yaitu susur sungai yang disediakan pengelola dan dipandu oleh pemandu khusus susur sungai yang sudah memahami medannya (Wawancara dengan Naryo, Pengelola Desa Wisata 12 Oktober 2020) 

wisata susur sungai
Aktifitas Sungai, sumber https://desawisatagarongan.com

2) View Gunung Merapi 
Gunung Merapimerupakan gunung api aktif yang terletak diantara 2 Provinsi yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan 4 Kabupaten yaitu Kabupaten Sleman dan Jateng, Kabupaten Magelang, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Klaten. Gunung Merapi sendiri memiliki ketinggian 2.917 MDPL dengan diameter kawag 500 meter dan kedalaman 100 meter (Sumber Panduan Museum GunungApi Merapi Sleman). 

3) Bumi Perkemahan (Camping Ground) 
Bumi Perkemahan Desa Wisata Garongan berada di Padukuhan Kembang, merupakan suatu aset yang dimanfaatkan oleh desa. Awalnya lokasi ini merupakan tanah tandus yang tidak dapat ditanami, namun inisiatif warga untuk mengolah tanah tersebut meembuahkan hasil yang saat ini dinamai oleh warga menjadi lahan perkemahan. Tanah yang saat ini menjadi lokasi camping merupakan tanah kas desa yang dikembangkan oleh masyarakat. Camping ground yang dimanfaatkan oleh Desa Wisata Garongan ini terbagi menjadi dua wilayah yang di beri nama Jakagarong 1 dan Jakagarong 2. Luas camping ground 3 Hektar yang terbagi menjadi dua blok yaitu Jakagarong Satu dan Jakagarong Dua. Jakagarong 1 terletak di sisi selatan dengan luas 2 hektar yang dapat di gunakan untuk kegiatan sekitar 350 peserta dengan kapasitas 50 tenda pramuka. Sedangkan Jakagarong 2 berada di sisi utara yang dapat di gunakan untuk kegiatan sekitar 200 (Wawancara dengan Naryo, Pengelola Desa Wisata, 10 Oktober 2020). 

4) Akomodasi 
Sebagai daerah tujuan rekreasi dan bumi perkemahan, tentu saja Desa Wisata Garongan memiliki peluang untuk mengembangkan unit bisnis akomodasi yaitu homestay.Homestayberasal dari rumah-rumah rakyat yang telah ditingkatkan fasilitas dan sarananya, sehingga memenuhi syarat-syarat sebagai usaha homestay. Homestay merupakan bentuk usaha yang mendapatkan keuntungan dari penyediaan berbagai keperluan penginapan selama seseorang melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya, di Indonesia banyak berada di desa-desa wisata sebagai sarana wisata tambahan 

5) Potensi Hortikultura (Budidaya Tanaman Kebun) 
Hortikultura yang dimiliki merupakan budidaya kebun salak. Kebun salak Jakagarong memiliki beberapa jenis yakni ada Salak Pondoh, Salak Gula Semut, dan Salak Gading. Perkebunan salak sendiri masing-masing lahannya adalah miliki desa yang disewakan oleh para petani salak dengan luas masing-masing kurang lebih hampir 2 Hektar. Kebun salak ini juga sudah memiliki penghargaan dan mempunyai lisensi ekspor diantara perkebunan salak lainnya di Turi, bahkan menjadi kategori kebun salak yang memenuhi standar asia juga. Salak yang paling umum dan sering di eksport adalah salak pondoh yang paling mudah dipanen , Salak gula semut memiliki identik rasa yang lebih manis, dan salak gading memiliki bentuk fisik yang berbeda yakni warna kulitnya kuning kehijauan dan sulit ditanam karena rentan terhadap berbagai penyakit tanaman dan kalopun berhasil ditanam salak gading cocok untuk pengobatan herbal. Salak Pondoh di Jakagarong sendiri sering di eksport ke negara Kamboja (Wawancara dengan Yato, Bag. Perkebunan Salak Desa Wisata Garongan, 12 Oktober 2020)dan (Wawancara dengan Naryo ,Pengelola Desa Wisata Garongan 12 Oktober 2020) 

6) Potensi Akuakultur (Budidaya Ikan Air Tawar) 
Akuakultur yang dibudidayakan oleh penduduk sekitar adalah budidaya bibit nila yang memiliki kolam tambak dan pasarnya yang menjadi 1 lokasi yaitu Budidaya dan Pasar Ikan Mina Taruna. Disini juga dijadikan tempat kegiatan bagi para pengunjung dari campground, disini peserta belajar dan melihat secara langsung proses budidaya bibit ikan air tawar sampai dengan ke tahapan penjualannya. 

7) Potensi Kuliner & Minuman 
Desa wisata garongan mengolah produk-produk yang berasal dari sumber daya Hortikultura (Perkebunan) produk-produk tersebut berupa Wajik Salak, Minuman Jamega (Jahe Merah Garongan) , Kipo Garongan, dan Sagon. 

8) Potensi Budaya 
Meskipun Desa Wisata Garongan mengandalkan daya tarik wisata alam, namun sebenarnya masih memiliki beberapa tradisi budaya yang dapat dikembangkan seperti gejlok lesung, upacara daur hidup, story telling Desa Garongan dan lain sebagainya.


Contributor
Hary Hermawan & Florinata Wijaya

No comments:
Write komentar