Friday, December 13, 2019

Hobi Koleksi Sertifikat, Gak Jelas !

Bagi sebagian besar orang, memperoleh sertifikat merupakan hal yang biasa-biasa saja, sertifikat tidak lebih dari sebuah kertas biasa. Namun hal ini berbeda bagi saya, bagi saya sertifikat bukan sekedar kertas biasa, tetapi sebuah bukti atas suatu pencapaian dalam hidup. Sertifikat juga mirip dengan suatu album foto kenangan, dimana setiap lembarnya memiliki momen perjuangan sendiri, mulai dari yang sangat gampang mendapatkanya,  sampai yang harus berjuang keras beberapa hari demi memperolehnya. Setiap sertifikat punya cerita,  berikut cerita dari masing-masing sertifikat yang saya dapatkan dan menjadi koleksi di kumpulan berkas bersejarah.

Sertifikat HKI ini diperoleh tahun 2018 lalu dari Ditjen Hak Kekayaan Intelektual atas karya
saya berupa buku yang berjudul Geowisata. Syarat untuk mendapatkanya berupa karya tulis atau sastra orisinil dan tidak ada yang serupa, atau sudah didaftarkan sebelumnya.
Sama dengan atas, namun kali ini diperoleh dari buku saya yang kedua dengan judul Pengantar Manajemen Hospitality



Sertifikat ini sebelumnya saya peroleh dengan cara mengikuti kuliah online di aplikasi Ruang Guru dengan memperlajari 7 materi terkait dengan Hak Kekayaan Intelektual. Setelah menyelesaikan semua materi, saya  masih harus menyelesaikan  ujian  dan lolos passing grade dengan nilai 70, kalau tidak salah.

Sertifikat ini diperoleh dari program Kementerian Riset Teknlogi dan Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan Ruang Guru (Ruang Kerja). Cara memperolehnya juga harus menyelesaikan sebanyak 7-8 materi berupa tutorial video online. Materi terdiri dari tata cara menulis artikel ilmiah, kode etik penulisan ilmiah, dan tata cara publikasi. Pasing grade 70, yang spesial saya mendapatkan peringkat kedua dari 300 peserta waktu itu, dengan nilai 95.

Ini merupakan sertifikat paling sulit untuk diperoleh karena harus belajar bahasa koding HTML sebelumnya.  Menyelesaikan berbagai tutorial dan beberapa kali ujian yang cukup sulit, karena IT sebenarnya bukan bidang saya. Beruntung, saya dapat lolos karena sering otak-atik blog. Dari tingkat kesulitanya, terbukti bahwa memperoleh sertifikat ini bukan usaha kaleng-kaleng hehe.
Sertifikat dari PUM Netherland, bagi saya  agak sulit  juga dalam memperolehnya, karena dalam mendapatkannya harus menyelesaikan program pelatihan TOT  sekitar dua minggu yang diberikan oleh mentor dari PUM Netherland Expert. Kesulitan bagi saya karena harus presentasi dan diskusi berbahasa Inggris, mengingat saya agak lemah dalam bidang ini hehe.



Sertifikat yang satu ini juga cukup berkesan bagi saya. Walaupun sifatnya hanya penghargaan, uji sertifikasi ini dapat dibilang cukup kredibel, karena sistem penilaiannya tidak ada celah untuk diakali (dicurangi). Salah satu syarat terberatnya adalah memiliki  blog yang berusia lebih dari  1 tahun untuk diujikan dengan sistem uji portofolio. Syarat lainnya adalah google rank dan alexa rank blog memenuhi  tingkat tertentu.  Termasuk beberapa konten  atau artikel original dari  penulis harus disediakan dengan penuh kejujuran.

Out of the book, saya pernah ikut lomba puisi pada skala Nasional yang diselenggarakan penerbit Ujwart Media. Meskipun tidak juara, namun lumayan, dapat tembus 10 besar.

Sertifikat  ini merupakan penghargaan dari Penerbit NEM atas kedua karya buku saya yang telah diterima terbit pada penerbit tersebut

Sertifikat   diatas ini diberikan oleh salah satu publisher ternama di dunia yaitu Elsevier.  Mendapatkanya harus extra perjuangan, bersabar menyelesaikan beberapa modul online berbahasa inggris. Sertifikat diatas bukan satu-satunya yang saya peroleh dari Elsevier, masih ada lainya yang belum terupload karena belum sempat merubah dari pdf ke jpeg. 


Selanjutnya ada sertifikat kepesertaan event-event tertentu, seperti berikut :




No comments:
Write komentar