Secara garis besar penelitian terbagi menjadi dua jenis metode, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif, merupakan sebuah penelitian yang memiliki dasar deskriptif untuk mengungkapkan atau memahami fenomena-fenomena dengan lebih mendalam. Penelitian kualitatif menggunakan landasan teori sebagai panduan dalam memfokuskan penelitian, serta menonjolkan proses dan makna-makna yang terdapat dalam fenomena tersebut. Sebagai contoh sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui makna-makna dibalik motivasi masyarakat adat tertentu., masyarakat yang masih melestarikan tradisi tinggal di pedalaman hutan dan menolak modereniasi, maka untuk menjawab kedua fenomena ini lebih tepat jika peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, karena akan diperoleh data-data yang lebih mendalam. Misalnya data tentang makna-makna ritual dan nilai-nilai hidup yang dianut, motivasi, atau kepercayaan tertentu dan lain sebagainya. Berbeda dengan penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif justru lebih condong digunakan untuk pembuktian suatu fenomena (hipotesis).
![]() |
Ilustrasi, sumber: https://www.idpengertian.com |
Analsis kuantitiatif menggunakan data berupa angka-angka hasil perhitungan dan pengukuran, yang diolah dan dianalisis dengan kriteria-kriteria statistik tertentu. Sebagai contoh, dalam mengetahui pengaruh daya tarik wisata terhadap loyalitas wisatawan, peneliti mau tidak mau harus membuat instrumen untuk perhitungan dan pengukuran, kemudian mencari seberapa besar pengaruhnya(terukur) dengan analisis regresi, sehingga dihasilkan sebuah gambaran fenomena yang konkrit yang mampu diinterprestasikan, apakah menerima atau menolak hipotesis yang sebelumnya diajukan.
Berhubungan dengan perbedaan bentuk penelitian kuantitatif dan kualitatif, Sugiyono (2011) menjelaskan perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif secara lebih rinci. Dijelaskan bahwa perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif terdapat pada tiga hal, yaitu perbedaan dalam hal aksioma, proses, dan karakteristik penelitian itu sendiri.
Pembahasan riset pariwisata selanjyutnya, disini
Artikel lengkap dapat di download di https://doi.org/10.31227/osf.io/fcnzh
Aksioma yaitu pandangan dasar, dari sudut pandang ini metode penelitian mencakup aspek : realitas, hubungan peneliti dengan subjek yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi dan peranan nilai. Proses yaitu alur penelitian dilakukan, dari sudut pandang ini dijelaskan mengenai alur teori dan data. Sedangkan sudut pandang karakteristik penelitian menjelaskan tentang kealamiahan, bentuk penelitian, fokus dan jenis pengujian fenomena.
Perbedaan tersebut dapat disampaikan sebagai berikut :
Sudut
Pandang
|
Aspek
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
Aksioma
|
Realistis
|
Falsafah positifisme, yaitu memandang sesuatu secara fisik atau yang
nampak berdasarkan pengamatan panca indera.
Contoh :
Peneliti ingin
mengetahui ketersediaan faslitas keamanan wisatawan maka peneliti
perlu mengidentifikasi berapa jumlah atau macam fasilitas yang ada.
|
Falsafah post positifisme yaitu memandang sesuatu tidak saja secara fisik atau yang nampak melainkan secara utuh (holistik) diblik hal -hal yang nampak.
Contoh :
Peneliti tidak saja mengidentifikasi berapa jumlah
atau macam fasilitas yang ada tetapi juga perlu mengetahui
kelayakan/kepatutan fasilitas tersebut sehingga benar-benar dapat menjamin
keamanan wisatawan
|
Hubungan
peneliti dengan subjek yang diteliti
|
Kedekatan antara
peneliti dengan yang diteliti
dibatasi oleh jarak agar tingkat ketergantungan (interdependensi) dapat terjaga. Instrumen yang digunakan umumnya berbentuk kuesioner untuk menjaga jarak antara peneliti dengan yang diteliti
|
Kedekatan antara
peneliti dengan yang diteliti
tidak dibatasi oleh jarak sehingga tingkat ketergantungan (interdependensi) sangat tinggi.
Instrumen yang
umumnya dipergunakan adalah wawancara, observasi dengan partisipasi aktif dari responden atau orang-orang kunci (keyperson)
|
|
Hubungan
variabel
|
Kusal
atau sebab akibat
|
Holistik
atau interaktif
|
|
Kemungkinan
generalisasi
|
Sangat
mungkin dilakukan generalisasi sesuai dengan kondisi data yang ditemukan
|
Sulit
untuk melakukan generalisasi karena perbedaan pandangan, keyakinan pada diri
responden
|
|
Peran
nilai
|
Mengutamakan
nilai nilai obyektif sesuai dengan hal ini disebabkan penelitian kuantitatif
yang sedikit kontak dengan responden sehingga lebih mengutamakan
interdependensi ketergantungan data yang ada.
|
Karena
penelitian kualitatif lebih mengutamakan interaksi sedangkan dalam interaksi
masing-masing memiliki pandagan, keyakinan dan nilai yang berbeda maka lebih
mengutamakan nilai-nilai yang subyektif
|
|
Proses
|
Alur
teori
|
Bermula
dari sebuah teori kemudian diaplikasikan di lapangan
|
Bermula
dari data yang ditemukan di lapangan didukung dengan teorikemudian
dimunculkan sebuah teoribaru berdasarakan data empiris yang ditemukan
tersebut
|
Data
|
|||
Karakteristik
Peneliti
|
Kealamiahan
|
Dapat dilaksanakan dengan setting alamiah seperti dalam
penelitian survei, maupun dengan perlakuan
(treatment) dalam penelitian eksperimen. Penelitian kuantatif berpegang
pada falsafah positivisme.
|
Tidak adanya setting dan perlakuan (treatment)
terhadapobjek dan subjek penelitian. Penelitian kualitatif berpegang pada
falsafah naturalism fenomenalogis.
|
Bentuk
penelitian
|
Dalam penelitian
kuantitatif bisa terjadi penelitian diskriptif, korelatif, komparatif, maupun
asosiatif.
|
Cenderung merupakan
bentuk penelitian deskriptif. Deskriptif berarti hanya melukiskan dan
menjelaskan sebuah fenomena yang ada. Data dalam penelitian kualitatif sering
berbentuk gambar, simbol simbol, dan narasi (kata-kata), sehingga sering
tidak membutuhkan perhitungan angka-angka untuk mengambil sebuah kesimpulan
penelitian.
|
|
Fokus
|
Penelitian kuantitatif berorientasi pada hasil, “Untuk menjawab atau menolak hipotesis.”
|
Fokus penelitian kualitatif lebih berorientasi ke
prosesnya, dari pada hasil.
|
|
Jenis
pengujian
|
Penelitian
kuantitatif digunakan untuk menguji kebenaran fenomena dengan mengukur atau
menghitung variabel.Analisis dalam penelitian ini dilakukan secara deduktif.
|
.Analisis dalam penelitian
kualitatif dilakukan secara induktif.
Menggali
suatu fenomena secara lebih dalam hingga ke tingkat makna-makna.
|
No comments:
Write komentar