Sunday, July 14, 2019

Berwisata di Puncak Puspo Ardi Kulonprogo


Kulonprogo merupakan salah satu kabupaten di Daerah IstimewaYogyakarta (DIY) yang sedang gencar-gencarnya melakukan promosi wisata, selajan dengan proyek besar pembangunan bandara Internasional di Kabupaten Kulonprogo. Beberapa waktu yang lalu muncul destinasi wisata kalibiru di kawasan perbukitan menorah yang seketika menjadi hits karena pengaruh media sosial (instagram). Keindahan panorama kalibiru dan keunikan rumah pohon menjadi daya tarik wisata yang menjadi buruan wisatwan untuk berfoto selfi, istilah ngetrenya instagramable. Sudah menjadi trend di masyarakat kita “berwisata kemudian mengunggah foto memorabilianya di media sosial .” Video Destinasi Wisata Puspo Ardhi

Selain Destinasi Wisata Kalibiru, sebenarnya Kabupaten Kulonprogo masih memiliki surga tersembunyi lainya yang sangat memikat untuk dikunjungi. Salah satu Destinasi Wisata yang masih jarang diketahui adalah Destinasi Wisata Puspa Ardhi. Destinasi Wisata Puspa Ardhi terletak di Dusun Talunombo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Aksebilitas menuju lokasi ini searah dengan akses ke Kalibiru dan Goa Kuskendo.

Nama Puspha Ardi diambil dari bahasa jawa yang sebenarnya memiliki arti sebagai “bunga gunung’. Bunga gunung adalah sebuah kiasan yang menggambarkan keindahan yang menawan yang ditawarkan bagi siapa saja yang mencapai bukit. Keindahan tersebut tidak lain adalah lansCape berupa keindahan bentang alam pegunungan menoreh, yang dikiaskan sebagai “bunga gunung” karena untuk melihatnya perlu perjuangan untuk mencapai puncak. Puspa Ardhi alam arti sebenarnya juga menunjukan adanya flora khas pegunungan yang banyak tersebar di kawasan ini, anggrek tanah (sapthoglottis plicata), dan juga bunga bangkai (amorphophallus paeniifolius) yang dapat dijumpai mekar pada bulan tertentu. 


Daya tarik utama di dusun talunombo adalah pemandangan alam Pegunungan Menoreh yang dapat dilihat dengan sudut pandang hampir 360ยบ dari ketiga puncaknya. Di puncak pertama kita dapat melihat panorama pegunungan menorah pada arah Selatan, Barat, Utara Dan Timur Laut. Pengunjung juga dapat melihat jurang yang cukup dalam dengan pemandangan aliran sungai alam yang nampak sangat kecil dipandang dari puncak. Kemudian yang lebih unik pada puncak 1, adalah puncak ini terbentuk dari fenomena batuan alam, berupa brangkal batuan Andesit yang merekat menjadi satu dengan semacam batuan endapan yang oleh warga sekitar disebut watu gembel (butuh kajian geologi lebih lanjut

 Pada puncak 2 kita akan mendapati area yang labih rileks dengan pemandangan yang sama luas dan menariknya. Puncak dua lebih ideal untuk wisatawan berlama-lama dan bersantai menikmati pemandangan karena puncak 2 sangat sejuk dan rindang oleh rimbunya pohon-pohon akasia, selain itu telah disediakan kursi dari kayu alam yang cukup nyaman untuk bersantai. Fenomena alam di puncak 2 menjadikan puncak ini jauh lebih menarik. Yaitu adanya suara2 alam yang terdengar lirih namun cukup terdengar jelas oleh telinga. Suara ini cukup unik mampu menentramkan jiwa bagi siapa saja yang mendengar. Menurut penulis adanya fenomena suara ini disebabkan oleh suara sungai dan angin di bawah jurang yang teresonansi oleh bentang alam pegunungan yang tersusun sedimikian rupa (hanya analisis penulis, lebih tepatnya silakan diteliti sendiri ya hehe). 

 Puncak terakir adalah puncak 3, walaupun ketinggianya lebih rendah dari kedua puncak sebelumnya, namun peandangan alam di puncak 3 tidak kalah menarik. Di salah satu sudut kita bisa melihat kota jogja yang tertata indah, lebih istimewa jika kita datang sore atau menjelang malam. Sunset dan disusul pemandangan lampu kota akan sangat romantis. Pemandangan puncak 3 Sunset di puncak 3 Berbicara destinasi wisata rasanya kurang lengkap jika tidak mengupas daya tarik sosial-budaya masyarakatnya.




Perlu diketahui bahwa 95% pekerjaan masyarakat Dusun Talunombo adalah petani tradisional dan peternak. Selain menanam makanan pokok (padi, jagung dst), warga masyarakat gemar mananam tananam herbal/ jamu-jamuan sebagai tambahan, kebiasaan ini tidak lepas dari latar belakang sejarah warga pendahulu (nenek moyang) yang sangat dekat dengan budaya pengobatan herbal. Sedangkan untuk hewan ternak yang dipelihara mayoritas adalah ternak sapi dan kambing.

 Sedangkan dari sisi budaya, masyarakat Dusun Talunombo memiliki cerita khsusus yang menjadi corak unik dalam sisi kehidupan sosial-kebudayaanya. Damarwulan konon adalah tokoh majapahit yang pertama kali membuka lahan untuk ditinggali di wilayah Talunombo (babat alas). Selain seorang kesatria dan pertapa, Damarwulan memiliki keahlian khusus dalam hal pengobatan alami. Keahlian dan kegemaran masyarakat dalam menanam dan meracik tananam obat tidak lepas dari sejarah budaya ini. 

Dimanapun juga, dalam hal budaya selalu terletak sisi mistis yang menyelimuti di balik peninggalan artefak yang memang benar ada secara nyata. Begitu juga di Dusun Talunombo, Petilasan Damarwulan bersama cerita mistis bernuansa kebudayaan dan refleksinya dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari merupaan daya tarik wisata tersendiri bagi wisatwan pecinta budaya.

 “Petilasan damarwulan dahulu ditandai dengan sebuah pohon teja yang dikelilingi pagar babmbu . kemudian beberapa tahun lalu, rehabilitasi dilakukan dengan membengun pagar yang lebih kokoh dan dihiasi berbagai ukiran. Didalamnya terdapat lumping kenteng yang konon katanya dipakai untuk menidurkan damarwulan kecil menurut salah satu sumber. Tokoh masyarakat Talunombo, Sajuri mengatakan bahwa banyak orang datang ke petilasan Damarwulan pada hari-hari tertentu untuk berziarah. Mereka percaya dengan berziarah disana harapanya akan terkabul. Sajuri juga mengatakan bahwa Kesenian wayang adalah kesenian terlarang untuk ditampilkan disana. Jika ada yang nekat menyelenggarakan konon nyawanya akan terancam. Mitos lain yang melekat pada petilasan damarwulan adalah mengenai adanya empat burung puyuh berukuran besar. Dua ekor berwarna merah dan dua ekor lainya berwarna hitam. Jika kicauan keempat burung puyuh ini terdengar dari petilasan konon merupakan kode jika akan ada warga sekitar yang meninggal dunia (Sesepuh Desa).”

Selain itu, kesenian warga berupa tari-tarian tradisional dan juga seni pertunjukan semacam ketoprak, orkes dangdut, perjanjen (sholawat) dan lainya akan mampu menambah kesan wisatawan yang berkunjung. Petilasan Damarwulan Selain Daya Tarik Alam dan Budaya, wisata kunliner patut Anda coba saat beriwsata di Puspa Ardi/ Dusun Talunombo. Makanan khas Geblek dan dan minuman jamu tradisional berbagai resep dapat Anda coba, akan tetapi untuk mencicipi paket kuliner ini sebelumnya harus pesan dahulu kepada pengelola. Bisa kepada Mas Anang Puspha Ardhi di nomor 085643274090.

Artikel berikutnya masih di Yogyakarta dengan Wisata Pantainya


Walaupun Puspa Ardhi telah diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Kulonprogo sebagai destinasi wisata sejak tahun 2012. Namun destinasi ini masih belum dikenal masyarakat karena masih minimnya upaya promosi, akibatnya pembangunan sarana prasarana dilokasi juga masih minimalis. Namun destinasi wisata Puspa Ardhi di serta wisata di Desa Talunombo patut Anda coba bagi Anda yang ingin mencoba berpetualang di wisata alam dan budaya yang berbeda.

No comments:
Write komentar