Wednesday, June 12, 2019

Geowisata : Pemanfaatan Gejala Alam sebagai Daya Tarik Wisata


Gejala alam tidak biasa, terkadang mengganggu aktifitas manusia yang kadang disebut sebagai bencana. Akan tetapi dalam ilmu alam (geologi), fenomena alam bukan disebut sebagai bencana. Lebih ditegaskan bahwa, tidak ada suatu gejala alam apapun yang menimbulkan bencana. Justru manusialah yang kadang kurang mengenal alam yang mereka tingali. Timbulnya bencana umumnya disebebkan oleh rekayasa manusia yang tidak mengacu daya dukung lingkungan. Seperti banjir di pemukiman di bantaran sungai, sesungguhnya itu bukan bencana, melainkan memang itu  hak sungai untuk melewatinya, karena zona pasang surut yang sebetulnya merupakan bagian dari sungan telah berubah fungsi sebagai pemukiman penduduk.
Aliran sungai mengikis tebing sehingga menjadi longsor; air laut pasang menyebabkan abrasi dan lain sebagainya; permukaan dasar sungai menyebabkan aanya arus lebih deras; gunung meletus. Masih banyak lagi fenomena-fenomena alam lainya yang tidak dapat dijelaskan satu persatu dalam buku ini.
Aplikasi geologi untuk wisata, baca disini

Wisata Anak Gunung Krakatau
Wisata Anak Gunung Krakatau, 

Dalam kegiaan wisata alam, jalur wisata seringkali melintasi pada daerah yang memiliki bayangan gejala alam seperti diatas yang kadang menyebabkan wisatawan cemas. Tetapi hal ini dapat diredam jika wisatawan dipandu oleh pemandu wisata atau interpreter-interpreter wisata alam yang telah berpengalaman.
Dengan pemandu yang preofesional, justru gejala alam menantang yang hanya terjadi pada periode tertentu ini dapat dijadikan suatu atraksi tersendiri dalam peket wisata minat khusus. Contohnya adalah wisata ke anak gunung Krakatau, salah satu gunung api yang masih sangat aktif di Indonesia.

Wisata Anak Gunung Krakatau,
Wisata Anak Gunung Krakatau, 

Trip gunung Krakatau yang ditawarkan sangat cocok untuk wisatawan yang memiliki jiwa petualang tinggi dan menyukai kegiatan-kegiatan yang menantang. Selain dapat memenuhi rasa petualang, open trip Krakatau juga akan memberikan pengalaman baru bagi wiatawan yang belum pernah menginjakkan kaki di kepulauan Krakatau yang
merupakan gunung bersejarah karena pernah meletus hebat pada tahun 1883 dan menggemparkan seluruh bumi.
Gejala alam dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata asal diketahui dan dikendalikan karakteristik alamiahnya. Peningkatan daya dukung lingkungan juga dapat dilakukan dengan merekayasa sedikit tata alam menjadi lebih baik, disamping juga harus membina penduduk lokal sekitar untuk menciptakan ekologi binaan yang lebih baik. Ekologi binaan tidak mustahil lama kelamaan menjadi ekologi alamiah yang mantab dan cukup memadai untuk wisata ekologi (Ahman Sya, 2012).

No comments:
Write komentar