Mineral dibentuk oleh alam,
umumnya berbentuk padat dan anorganik (bukan dari makhluk hidup) dengan intan
sebagai pengecualian. Intan merupakan mineral karbon/ zat arang (C), kalau
dibakar intan menjadi habis menjadi CO2 (karbon dioksida).
Batu Amethis (Kecubung) |
Dalam ilmu mineralogi
(cabang ilmu geologi yang fokus mengkaji mineral), sepuluh jenis mineral dapat
yang dijadikan tolak ukur kekerasan dalam skala mohs, dijelaskan secara urut
sebagai berikut :
Tabel mineral
Mineral
|
Rumus Kimia
|
Kekerasan
|
Keterangan
|
Talk
|
Mg3Si4O10(OH2)
|
1
|
Dapat ditekan jari
|
Gipsum
|
CaSO42H2O
|
2
|
Dapat digores kuku
|
Kalsit
|
CaCO3
|
3
|
Menggores kuku
|
Flourit
|
CaF2
|
4
|
Sekeras perunggu
|
apatlt
|
Ca5(F, CI)(PO4)3
|
5
|
Sekeras pisau baja
|
Felpar
|
KAISiO5
|
6
|
Sekeras baja tarik
|
Kuarsa
|
SiO2
|
7
|
Sekeras baja rel kereta
|
Topas
|
(Al, F)2 S1O4
|
8
|
Semua baja dapat digores
|
Korondum
|
Al2 O3
|
9
|
Menggores kecuali intan
|
Intan
|
C
|
10
|
Paling keras
|
Sumber : (Ahman Sya, 2012)
Pemanfaatan mineral dalam
industri dan kehidupan sehari-hari dapat berbagai macam. Pada umumnya mineral
yang memiliki kekerasan diatas 4 sampai 10 skala mohs dapat digunakan sebagai
perhiasan, misalnya untuk membuat batu cincin (batu akik). Khusus yang kekerasanya
diatas 6 sampai 10 skala mohs sering disebut sebagai batu permata.
Aneka Warna Batu Saphire |
Selain tingkat kekerasan, keindahan
mieral sebagai permata ditentukan oleh sifat kilap dan warnanya (flouresenya).
Flouresen merupakan sifat mineral yang mampu menghasilkan kilap dan warna-warni
ketika mendapat cahaya, baik merah, biru, hijau maupun warna lainya.
Salah satu contohnya adalah
batu topaz yang memiliki kekerasan 8 skala mohs, yang memiliki keindahan
tersendiri yaitu warnanya yang biru mengkilap ( sifat flouresen).
Bagaimana proses bumi tercipta, baca sejarah bumi disini
Bagaimana proses bumi tercipta, baca sejarah bumi disini
No comments:
Write komentar