Sunday, November 22, 2020

Berwisata di Desa Wisata Garongan, Turi, Sleman, Yogyakarta

Desa Wisata Garongan merupakan sebuah desa yang terletak di lereng gunung Merapi yang berjarak 14,3 Km dari puncak Merapi. Desa Wisata Garongan berada di Padukuhan Kembang dan Padukuhan Pojok, Desa Wonokerto Kecamatan Turi Sleman Yogyakarta. Sekretariat Desa Wisata Garongan berada di Pedukuhan Pojok. Desa Wisata Garongan berjarak ± 20 Km ke arah utara dari Ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta atau sekitar ± 15 Km ke arah utara dari Ibukota Kabupaten Sleman.

Sebagai tambahan informasi, bahwa Desa Wonokerto secara lengkap terdiri dari 13 Pedukuhan, yaitu : Pedukuhan Pojok,Pedukuhan Kembang, Pedukuhan Tunggularum, Pedukuhan Gondoarum,Pedukuhan Sempu, Pedukuhan Manggungsari, Pedukuhan Imorejo,Pedukuhan Jambusari, Pedukuhan Banjarsari, Pedukuhan Dukuhsari, Pedukuhan Bejiji, Pedukuhan Dadapan dan Pedukuhan Samorejo.

Desa Wisata Garongan
Kunjungan dari Kemenparekraf, 2020

Menurut cerita dari berbagai sumber desaini mendapat julukan “Garongan” karena memiliki sejarah tersendiri. Dahulu kala, desa ini merupakan tempat singgah para “garong” (pencuri, penyamun, dan sebagainya) yang berasal dari pantai utara. Sebelumnya, mereka tidak bisa datang serta tinggal di sini karena di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu jalurnya tidak bisa ditempuh dengan jalan kaki maupun berkuda. Kondisi jalan pada waktu itu sangat sulit untuk dilalui. Setelah beberapa waktu kemudian, terjadi erupsi yang sangat besar sehingga lereng-lereng diantara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu itu runtuh. Setelah itu, beberapa puluh tahun kemudian akses untuk jalan sudah bisa dilalui. Para Garong akhirnya bisa datang dan berhenti di daerah ini karena jika mereka ke arah utara maka tanahnya terlalu tandus dan belum bisa ditanami. Selain itu, apabila mereka ke arah selatan di sana sudah terdapat kepemerintahan kerajaan yang sudah berkuasa sehingga mereka tidak berani untuk singgah.

Lokasi ini sangat strategis bagi para garong untuk berhenti atau singgah. Setelah mereka singgah, mereka melanjutkan aktifitas mereka sebagai garong yaitu mencuri dan sebagainya (Wawancara dengan Naryo, Pengelola Desa Wisata, 12 Oktober 2020).

Desa Wisata Garongan memiliki daya tarik wisata Jakagarong. Jaka Garong bukan merupakan nama orang, akan tetapi kepanjangan Jelajah Alam Kampung Garongan. Dinamai sedemikian rupa dikarenakan melihat nilai ketidakpantasan. Dewi merupakan nama yang indah, dan apabila ditambahkan kata garong menjadikannya tidak pantas. Oleh karena itu di Desa Wisata Garongan dinamai Jakagarong.

Desa Wisata ini memiliki banyak sumber air yang melimpah. Selain itu, pemandangan utuh Gunung Merapi juga dapat disaksikan. Suasana alam yang segar, terdapat kolam ikan dengan gazebo-gazebo yang mengelilinginya (Wawancara dengan Naryo, Pengelola Desa Wisata, 12 Oktober 2020).

Awal mula menjadi desa wisata dipelopori adanya program agropolitan yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2004. Agropolitan ini membuka akses wisata potensi-potensi yang mempunyai potensi wisata di sabuk merapi di lereng merapi sebelah barat,selatan, dan timur dihubungnkan dalam satu jalur.

Pada jalur tersebutterdapat titik-titik yang bisa dikembangkan antara lain pasar tradisional, pasar buah, rest area dan lain-lain. Setelah di analisa, Garongan mendapat bagian menjadi rest area dan saat itu dibangun jalan. Kemudian setelah dibuka akses jalan disini banyak dikunjungi masyarakat, banyak dikunjungi oleh orang kemudian warga sekitar juga sering datang kesni.

Pemandangan gunung merapi juga menjadi daya tarik orang berdatangan. Pak Tikno pada waku itu(sekarang ini menjadi pembina) mengusulkan bagaimana kalau desa ini dijadikan desa wisata. Usulan –usulan lainnya banyak muncul dari masyarakat, akan tetapi Pak Tikno bersama masyarakat memprakasai berdirinya desa wisataini” (Wawancara dengan Naryo, Pengelola Desa Wisata, 10 Oktober 2020).

Setelah itu, Bapak Supratikno bersama masyarakat memberikan usulan tentang pembentukan desa wisata. Pak Tikno bersama dengan warga Padukuhan Kembang akhirnya memprakasai berdirinya desa wisata.

Potensi wisata yang dimiliki di Desa Wisata Garongansecara lengkap dijabarkan sebagai berikut: 

1) Alam Sungai Sempor 
Sungai Sempormerupakan sungai yang alirannya melewati Padukuhan Kembang. Sungai Sempor ini yang berhulu dari lereng merapi, memberikan pemandangan yang segar disekitar seperti pepohonan yang rindang, areal persawahan serta pemukiman warga. Sungai sempor cukup aman jika terjadi lahar dingin dari lereng merapi, sebab sungai sempor berhulu dari kali krasak sehingga apabila terjadi banjir lahar dingin tidak berdampak langsung. Salah satu kegiatannya yaitu susur sungai yang disediakan pengelola dan dipandu oleh pemandu khusus susur sungai yang sudah memahami medannya (Wawancara dengan Naryo, Pengelola Desa Wisata 12 Oktober 2020) 

wisata susur sungai
Aktifitas Sungai, sumber https://desawisatagarongan.com

2) View Gunung Merapi 
Gunung Merapimerupakan gunung api aktif yang terletak diantara 2 Provinsi yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan 4 Kabupaten yaitu Kabupaten Sleman dan Jateng, Kabupaten Magelang, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Klaten. Gunung Merapi sendiri memiliki ketinggian 2.917 MDPL dengan diameter kawag 500 meter dan kedalaman 100 meter (Sumber Panduan Museum GunungApi Merapi Sleman). 

3) Bumi Perkemahan (Camping Ground) 
Bumi Perkemahan Desa Wisata Garongan berada di Padukuhan Kembang, merupakan suatu aset yang dimanfaatkan oleh desa. Awalnya lokasi ini merupakan tanah tandus yang tidak dapat ditanami, namun inisiatif warga untuk mengolah tanah tersebut meembuahkan hasil yang saat ini dinamai oleh warga menjadi lahan perkemahan. Tanah yang saat ini menjadi lokasi camping merupakan tanah kas desa yang dikembangkan oleh masyarakat. Camping ground yang dimanfaatkan oleh Desa Wisata Garongan ini terbagi menjadi dua wilayah yang di beri nama Jakagarong 1 dan Jakagarong 2. Luas camping ground 3 Hektar yang terbagi menjadi dua blok yaitu Jakagarong Satu dan Jakagarong Dua. Jakagarong 1 terletak di sisi selatan dengan luas 2 hektar yang dapat di gunakan untuk kegiatan sekitar 350 peserta dengan kapasitas 50 tenda pramuka. Sedangkan Jakagarong 2 berada di sisi utara yang dapat di gunakan untuk kegiatan sekitar 200 (Wawancara dengan Naryo, Pengelola Desa Wisata, 10 Oktober 2020). 

4) Akomodasi 
Sebagai daerah tujuan rekreasi dan bumi perkemahan, tentu saja Desa Wisata Garongan memiliki peluang untuk mengembangkan unit bisnis akomodasi yaitu homestay.Homestayberasal dari rumah-rumah rakyat yang telah ditingkatkan fasilitas dan sarananya, sehingga memenuhi syarat-syarat sebagai usaha homestay. Homestay merupakan bentuk usaha yang mendapatkan keuntungan dari penyediaan berbagai keperluan penginapan selama seseorang melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya, di Indonesia banyak berada di desa-desa wisata sebagai sarana wisata tambahan 

5) Potensi Hortikultura (Budidaya Tanaman Kebun) 
Hortikultura yang dimiliki merupakan budidaya kebun salak. Kebun salak Jakagarong memiliki beberapa jenis yakni ada Salak Pondoh, Salak Gula Semut, dan Salak Gading. Perkebunan salak sendiri masing-masing lahannya adalah miliki desa yang disewakan oleh para petani salak dengan luas masing-masing kurang lebih hampir 2 Hektar. Kebun salak ini juga sudah memiliki penghargaan dan mempunyai lisensi ekspor diantara perkebunan salak lainnya di Turi, bahkan menjadi kategori kebun salak yang memenuhi standar asia juga. Salak yang paling umum dan sering di eksport adalah salak pondoh yang paling mudah dipanen , Salak gula semut memiliki identik rasa yang lebih manis, dan salak gading memiliki bentuk fisik yang berbeda yakni warna kulitnya kuning kehijauan dan sulit ditanam karena rentan terhadap berbagai penyakit tanaman dan kalopun berhasil ditanam salak gading cocok untuk pengobatan herbal. Salak Pondoh di Jakagarong sendiri sering di eksport ke negara Kamboja (Wawancara dengan Yato, Bag. Perkebunan Salak Desa Wisata Garongan, 12 Oktober 2020)dan (Wawancara dengan Naryo ,Pengelola Desa Wisata Garongan 12 Oktober 2020) 

6) Potensi Akuakultur (Budidaya Ikan Air Tawar) 
Akuakultur yang dibudidayakan oleh penduduk sekitar adalah budidaya bibit nila yang memiliki kolam tambak dan pasarnya yang menjadi 1 lokasi yaitu Budidaya dan Pasar Ikan Mina Taruna. Disini juga dijadikan tempat kegiatan bagi para pengunjung dari campground, disini peserta belajar dan melihat secara langsung proses budidaya bibit ikan air tawar sampai dengan ke tahapan penjualannya. 

7) Potensi Kuliner & Minuman 
Desa wisata garongan mengolah produk-produk yang berasal dari sumber daya Hortikultura (Perkebunan) produk-produk tersebut berupa Wajik Salak, Minuman Jamega (Jahe Merah Garongan) , Kipo Garongan, dan Sagon. 

8) Potensi Budaya 
Meskipun Desa Wisata Garongan mengandalkan daya tarik wisata alam, namun sebenarnya masih memiliki beberapa tradisi budaya yang dapat dikembangkan seperti gejlok lesung, upacara daur hidup, story telling Desa Garongan dan lain sebagainya.


Contributor
Hary Hermawan & Florinata Wijaya

Friday, September 11, 2020

Webinar Rebranding Pariwisata di Era New Normal

Pandemi covid-19 menimbulkan berbagai dampak di segala lini kehidupan, tidak terkecuali sektor pariwisata yg semakin lesu. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi terbaik agar sektor ini dapat kembali survive. Kami, mengajak pemerhati pariwisata untuk berdiskusi, sumbang saran dalam webinar bertema Rebranding Pariwisata di Era New Normal. 16 September 2020


.

Wednesday, September 9, 2020

Event dan Seminar Pariwisata





Friday, September 4, 2020

Rumpun Bambu Bagi Kehidupan Manusia dan Kegiatan Wisata

Rumpun bambu dapat digunakan sebagai daya tarik wisata ilmu pengetahuan dan teknologi, asal direkayasa sesuai dengan keinginan pasar wisatanya.  Tetapi kalau budayanya masih terikat pada tradisi dan tidak disesuaikan dengan matra ruang dan waktu, hidup manusia. Oleh karena itu, penyesuaiannya dengan matra pengetahuan dan teknologi maju, agar nilainya untuk kepentingan berfungsi sebagai penetral larutan logam berat di dalam air yang meresap ke dalam lapisan batuan. 
Rumpun Bambu
Rumpun Bambu
Penelitian perihal manfaat sulit diperoleh pasar yang dapat meningkatkan kesejahteraan ruang dan waktu, harus disertai dengan penerapan ilmu hidup manusia meningkat hingga dipedulikan kembali.
Kepedulian manusia pada rumpun bambu baik sebagai tumbuhan maupun sebagai bahan untuk memenuhi hajat hidup manusia, perlu sekali dipelajari secara rinci terutama mengenai sifat dan keserbagunaannya. Bagaimanapun juga, rumpun bambu atau bambunya sebagai bahan mentah, tidak mungkin diganti dengan bahan lain yang lebih mudah dan murah pengelolaannya. Apalagi sifatnya yang sudah begitu merakyat tidak mudah tertandingi oleh tumbuhan jenis apapun. 
Hal ini sudah terbukti sejak awal mula manusia prasejarah mengenal bambu. Jika hal ini tidak terkelola dengan baik dan benar, tidak mustahil salah satu sumberdaya alam akan hilang dari kehidupan masyarakat sehingga manfaat yang demikian besar untuk kepentingan hidup manusia akan ikut hilang. Rumpun bambu dapat digunakan untuk menunjang kemantapan keseimbangan alam di permukaan bumi secara geologi teknik, agar dapat mencegah berkembangnya kegiatan erosi, pengikisan, atau gerakan medan. Selain itu, sifatnya yang dapat tumbuh subur di berbagai permukaan tanah, dapat pula ditanam di lereng pebukitan, di tebing sungai, atau lainnya agar permukaan medan mantap dan kuat. Demikian pula rumpunnya yang bersifat lulus air dapat digunakan sebagai  sarana alami untuk resapan.

Sumber : 
Darsoprajitno (2020)
Ekologi Pariwisata

Thursday, August 13, 2020

Berwisata ke Dusun Bambu, Kawasan Lembang, Bandung


Danau Buatan dan cottage, sebagai salah satu daya tarik utama di Dusun Bambu

Lelah dengan kepenatan selama bekerja di Kota Kembang (Bandung) yang semakin lama semakin sesak oleh hiruk-pikuk bisnis dan kemacetan. Pada dasarnya saya adalah orang desa, yang pada saatnya akan merindukan ketentraman kehidupan khas pedesaan. Untuk melepas kepenatan kerja saya merasa butuh berlibur sejenak, mencari destinasi wisata yang memiliki lanscape kehidupan alam pedesaan yang masih alami.


Embun pagi di Dusun Bambu

Karena saya termasuk orang baru di Kota Kembang, serta belum begitu mengenal destinasi wisata daerah ini, maka saya menyempatkan bertanya kepada rekan saya Nia yang juga mahasiswi saya di salah satu PTS di Bandung. Saya mendapatkan beberapa alternatif saran destinasi wisata yang bertema alam pedesaan, dan saya tertarik untuk mencoba salah satu  destinasi wisata di daerah Lembang yaitu Dusun Bambu. 
Dusun Bambu yang terletak di Jalan Kertawangi (Komplek Komando), Cisarua Bandung Barat. Dapat ditempuh melalui Jalan Kolonel Masturi KM 11. Aksebilitas untuk mencapai Dusun Bambu bisa melalui beberapa rute berikut ini:

1. Tol Pasteur -> Ledeng -> Jalan Sersan Sodik -> Jalan Kolonel Masturi
2. Tol Padalarang -> Cimahi -> Jalan Kolonel Masturi
3. Tol Pasteur -> Ledeng -> Lembang -> Jalan Kolonel Masturi

Menurut rekan saya, suasana di Dusun Bambu masih sejuk, tenang, dan alami dengan pemandangan yang indah. Serta  ada satu lagi, kalau masih pagi ada embun, sehingga saya merasa tempat ini cukup unik dan menarik untuk dicoba.




Masyarakat Lembang berjualan bunga

Minggu tanggal 8 Januari 2017 pukul 08.30 WIB, kami memutuskan untuk berangkat bersama ke Dusun Bambu. Perkiraan berangkat dari Antapani (dekat Stasiun Kiara Condong) sampai ke Dusun Bambu menghabiskan waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam perjalanan. Jarak yang cukup lumayan jika ditempuh dengan bersepeda motor. Namun, diluar dugaan pemandangan Kawasan Lembang selama perjalanan sungguh sangat mengagumkan.



Masyarakat Lembang berjualan bunga

Memasuki wilayah Lembang, kita akan disambut dengan keindahan pemandangan alam pegunungan yang menjulang sangat tinggi di berbagai penjuru. Selama perjalanan juga dapat melihat pemukiman penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai petani tanaman hias, khususnya bunga, di kiri dan kanan jalan selama perjalanan di Lembang. Dengan suguhan pemandangan ini, rasa lelah perjalanan terbayarkan, dan waktu 2 jam perjalanan menjadi tidak terasa.
Berburu spot foto di Dusun Bambu



Pegunungan di Lembang

Sampai di Dusun Bambu rasa lelah terbayarkan, kita akan segera disuguhi pemandangan alam yang sangat indah. Meskipun kita sampai di lokasi agak kesiangan, serta gagal menemukan kabut/ embun, namun tetap tidak berkurang rasa cinta terhadap keindahan destinasi wisata alamnya serta kesejukanya.
Hal pertama yang kami lakukan di lokasi ini adalah berfoto di rumah pohon. Kami merasa tertarik oleh keunikan rumah pohon di Dusun Bambu yang dibuat dengan konsep yang cukup unik. Wahana tersebut dibangun pada pohon utama, pohon kayu putih. Masing masing dihubungkan oleh jembatan besi serta dirambati oleh tanaman rambat.



Rumah pohon di Dusun Bambu Bandung

Kedua, spot foto yang tidak kalah unik adalah  danau buatan. Telaga atau danau buatan di Dusun Bambu sangat menawan, salain lanscape alam sekitar yang mendukung, cottage atau deretan gazebo-gazebo di pinggiranya menjadi penghias background foto. Sangat menawan untuk sekedar menjadi hiasan walpapper atau foto instagram Anda. Spot spot lain adalah maskot berupa tugu yang terbuat dari kumpulan bambu yang disusun sedemikian rupa.

Selain keindahan alamnya, fasilitas akomodasi dan sarpras yang ada juga cukup memanjakan mata setiap pengunjung, antara lain: warung makan/restoran, caffe, play ground, mobil antar untuk membantu berkeliling area, serta tersedia mushola dan toilet yang cukup bersih.
Demikian story kami, tentang wisata di dusun bambu, semuga memberi inspirasi referensi wisata bagi pembaca.


Danau Buatan sebagai spot fotograi yang sangat Indah


Sungai dan bebatuan di Dusun Bambu yang dikelilingi bungan warna warni memanjakan mata


Jembatan kecil, spot menarik untuk foto di Dusun Bambu, Lembang, Bandung


Tempat istirahat, cukup nyaman untuk bersantai
Dusun Bambu
Rumah pohon ala Dusun Bambu, Lembang, Bandung


Nia Kurniawati
Eksotisme Danau Buatan di Dusun Bambu, Lembang, Bandung

Dusun Bambu
Lutung Kasarung (Rumah Pohon di Dusun Bambu)

Nia Kurniawati
This is Nia


Sunday, August 2, 2020

Training of Trainer Pendampingan Desa Wisata oleh Kemenparekraf

Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Deputi Bidang Sumberdaya dan Kelembagaan Kemenparekraf/ Barekraf kembali menggelar kegiatan Training of Trainer Pendampingan Desa Wisata yang merupakan awal bagi terlaksananya Program Pemberdayaan Desa Wisata Berbasis Masyarakat. Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Harper DI Yogyakarta, pada Selasa- Kamis (28-30/07/2020).

Kegiatan TOT Pendampingan ini dibuka oleh Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Kement noerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wisnu Bawa Tarunajaya, yang dalam hal ini diwakili oleh Kasubdit,Pemberdayaan Masyarakat Regioanl I, Desti Murniati, yang dalam sambutannya menyampaikan harapan kepada peserta untuk dapat memanfatkan program TOT ini sebaik-baiknya, sehingga para dosen mampu berkontribusi dalam pengembangan Desa Wisata di tanah air.

Training of Trainer Pendampingan Desa Wisata
Training of Trainer Pendampingan Desa Wisata 

Training of Trainer Pendampingan Desa Wisata
Training of Trainer Pendampingan Desa Wisata 

Dalam pembukaan turut hadir pula, Kadispar DIY, Wardoyo dan KasuKasubdit Sarpras Telekomunikasi Desa, Kementerian Desa PDTT, Minarni Marbun, yang menjabarkan Program Kemendes PDTT terkait dengan Desa Wisata, Wardoyo dalam sambitannya memaparkan mengenai program pengembangan desa wisata di Jogjakarta.

Tercatat 18 Perguruan Tinggi dari Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur yang berpartisipasi, yaitu Universitas Dian Nuswantoro,Universitas STIKUBANK Semarang, Akpar Mandala Bhakti Surakarta, STIEPAR Semarang, Politeknik Indonusa Surakarta, Universitas Tidar Magelang, Universitas Kristen Satya Wacana, STP AMPTA Yogyakarta, Universitas Gunung Kidul, STIEPAR API Yogya, Universitas BSI Yogyakarta, Akpar Dharma Nusantara Sakti Yogyakara, Akademi Pariwisata Yosyakarta, Universiitas Brawijaya, Politeknik Negeri Jember, Universitas Airlangga, Universitas Merdeka Malang dan Universitas Ciputra. Adapun total peserta adalah sebanyak 33 orang dosen yang dikirim oleh masing-masing perguruan tinggi tersebut, dimana 7 orang hadir dalam bentuk online.

Adapun narasumber yang hadir dari tim Master Trainer Kemenparekraf/Baperekraf dalam kesempatan ini adalah Santi Palupi dari Universitas Podomoro, Kusmayadi dari Poltekpar Sahid dan Nila Krisnawati dari Universitas Swiss German. Materi yang disampaikan kepada seluruh peserta antara lain meliputi materi tentang CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability), Pelayanan Prima, Sadar Wisata, dan Pengembangan Potensi Produk Pariwisata serta EPP (Exploring, Packaging dan Presentation) Produk Wisata. Selain pemaparan materi, dilakukan juga sharing session dari peserta tentang pengalaman masing-masing peserta, diskusi dalam kelompok serta presentasi tentang materi yang telah disampaikan oleh para Master Trainer.

Kegiatan 3 hari ini dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang mewajibkan seluruh peserta, narasumber dan panitia untuk mengikuti tes rapid, menjaga jarak fisik dan mengenakan masker selama kegiatan berlangsung.

Sumber berita : https://www.infodesaku.co.id




Monday, July 27, 2020

Bimbingan Akademik Semester Ganjil 2021-2022 Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

E-Learning Hary Hermawan
E-Learning Hary Hermawan

Salam,
Mengingat adanya pandemi Covid-19 maka beberapa hal terkait Bimbingan Akademik Semester Ganjil 2021-2022 Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta mengalami perubahan dari metode manual menjadi metode daring (online) melalui http://siakad.ampta.ac.id/ maka dibutuhkan penyesuaian dalam metode pembayaran KRS. 

Berikut saya sampaikan beberapa informasi terkait dengan proses bimbingan Akademik tersebut:

1. Alur bimbingan rencana studi, download disini
2. Ketentuan pembayaran semester ganjil, download disini
3. Panduan pembayaran melalui virtual acount, download disini
4. Form Keterangan Pembiayaan, download disini
5. Virtual Acount angkatan 2018, download disini
6. Virtual Acount  angkatan 2019, download disini
7. Masa pengisian KRS dan Pembayaran Kuliah dimulai 1 Agustus sampai dengan 21 Agustus 2021
8. Kuliah perdana semester ganjil 2021/2022 dimulai pada 6 September 2021 secara daring.
9. BUKU PEDOMAN AKADEMIK di download disini

Alur pembayaran :
  1. Buka http://siakad.ampta.ac.id/  , login masukan NIM dan pasword siakad Anda
  2. Cek tagihan, pastikan tidak ada tunggakan pembayaran pada semester sebelumnya. Jika ada tunggakan silakan dilunasi dahulu tunggakan semester sebelumnya termasuk biaya SPMA. Jika ada ketidaksesuaian tagihan silakan langung konfirmasi bagian keuangan (cek langkah 4)
  3.  Mahasiswa membayar SPP pokok sebesar Rp. 850.000 untuk angkatan 2019 ke bawah, atau Rp. 1.000.000 untuk angkatan 2020 ke atas
  4. Setelah membayar segera konfirmasi pembayaran kepada bagian keuangan agar lebih cepat diproses, dapat menghubungi melalui WA : Pak Muji 085786333811 atau Pak Yuswa 081228066655
  5. Setelah SPP pokok dibayarkan selanjutnya mahasiswa dapat mengisi KRS sesuai Paket Semester yang ditempuh, dapat lebih banyak jika ada mata kuliah yang diulang. (Jika IPK dibawah 3 atau semester sebelumnya mendapat nilai E wajib konsultasi dengan dosen PA sebelum mengisi KRS)
  6. Setelah KRS diisi mahasiswa membayarakan tagihan sejumlah SPP variabel (sesuai KRS yang ditempuh ditambah biaya praktikum bagi semester I sampai IV.
  7. Pembayaran SPP pokok dan Variabel dapat dibayarkan sekaligus atau bersamaan (langkah 3 dan 6) jika mahasiswa sudah yakin pada banyak KRS yang akan diambil. 
  8. Konfirmasi kepada Dosen Pembimbing Akademik masing-masing setelah KRS diisi
Alur KRS




Bagi Mahasiswa yang membutuhkan informasi tambahan dapat melaui whats app di 08973810090  khusus Mahasiswa bimbingan saya

Hary Hermawan