Advertisement

Friday, February 16, 2024

AMPTA Cooking Competition: Menjelajahi Kreativitas Kuliner Nusantara

 Pada tanggal 17 Februari 2024, UKM Culinary dari Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA telah sukses menyelenggarakan AMPTA Cooking Competition di DIY, Jawa Tengah. Dengan dukungan dari dosen pembimbing, Dra Enny Mulyantari, M.M., serta melibatkan sejumlah sekolah dan Perguruan Tinggi Pariwisata di sekitar wilayah tersebut, kompetisi ini menjadi sebuah peristiwa yang patut diperhitungkan.

Apa yang membuat AMPTA Cooking Competition begitu istimewa? Pertama-tama, acara ini tidak sekadar tentang memasak, tetapi juga tentang kreativitas. Para peserta ditantang untuk berkreasi dengan masakan/makanan berbahan dasar ikan air tawar dan asin, dengan tema "Nusantara Cuisine Innovation". Mereka diajak untuk menghasilkan hidangan yang tidak hanya lezat, tetapi juga unik, kreatif, dan berpotensi memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional.

Dosen pembimbing, Dra Enny Mulyantari, M.M., menyatakan, "Kompetisi ini adalah wadah bagi para peserta untuk bereksperimen dengan berbagai bahan lokal, serta menghasilkan kreasi kuliner yang memikat dan unik." Hal ini mencerminkan semangat kami untuk menggali potensi kuliner Nusantara dan memperkaya warisan budaya kita.

Tidak hanya itu, AMPTA Cooking Competition juga menjadi momen yang tepat untuk mempererat silaturahmi antara berbagai institusi pendidikan di DIY dan Jawa Tengah. Melalui kompetisi ini, kolaborasi antarpeserta terjalin dengan baik, memberikan dampak positif bagi perkembangan industri kuliner di wilayah tersebut.

Dengan diadakannya AMPTA Cooking Competition, Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA juga menegaskan posisinya sebagai lembaga pendidikan yang peduli dan proaktif dalam memajukan pariwisata dan kuliner Indonesia. Kami berharap acara ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi para pelaku kuliner muda untuk terus berinovasi dan mengangkat kekayaan kuliner Nusantara ke tingkat global.

Jangan lewatkan artikel-artikel menarik lainnya di haryhermawan.com Terima kasih telah bergabung dengan kami.

Friday, October 27, 2023

Membangun UMKM Melalui Kolaborasi: Pelatihan Pemasaran Produk Wedang Uwuh dan Olahan Talas

Tepus, 25 Oktober 2023 - Kolaborasi yang membumi dan berdaya adalah kunci sukses bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pada hari Rabu, tanggal 25 Oktober 2023, sebuah acara pelatihan pemasaran produk UMKM yang meriah diinisiasi oleh KKN Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA bersama Desa Wisata Tepus (Dewi Kampus) berhasil menyatukan pemateri berpengalaman dan sekitar 30 peserta yang bersemangat.

Hary Hermawan, membagikan wawasan berharga kepada para peserta, yang sebagian besar merupakan pengusaha UMKM yang sedang berkembang.

Foto Bersama Peserta Pelatihan dan Mahasiswa KKN STP AMPTA

Balai Dusun Pacungan, Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi saksi dari pertemuan yang menginspirasi ini. Peserta, yang mayoritas adalah pemilik UMKM lokal yang bergerak di bidang Wedang Uwuh dan Olahan Talas, hadir dengan antusiasme yang luar biasa. Mereka datang dengan harapan mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang pemasaran produk mereka untuk mendukung perkembangan bisnis mereka.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari kepala Desa Wisata Tepus, yang merasa senang dengan kolaborasi ini. Ia berharap agar kegiatan semacam ini dapat membantu UMKM lokal untuk tumbuh dan berkembang lebih baik.

Hary Hermawan, sebagai pemateri utama, memberikan presentasi yang informatif tentang strategi pemasaran modern yang dapat diterapkan oleh UMKM. Ia menyoroti pentingnya pemasaran online, branding, dan peningkatan kualitas produk dalam era digital. Peserta dengan antusias mendengarkan dan mencatat berbagai tips dan trik yang diajarkan oleh Hary Hermawan.

Selain presentasi, acara ini juga melibatkan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada Hary Hermawan. Diskusi yang berlangsung meriah ini memperdalam pemahaman peserta tentang pemasaran produk UMKM.

Setelah sesi presentasi dan diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan workshop praktis. Peserta diajak untuk berkolaborasi dalam menciptakan rencana pemasaran yang sesuai dengan produk Wedang Uwuh dan Olahan Talas mereka. Hal ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk menerapkan langsung pengetahuan yang mereka peroleh.

Acara pelatihan ini berlangsung meriah dan penuh semangat. Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga berkesempatan untuk berjejaring dengan sesama pengusaha UMKM dan berbagi pengalaman. Semangat kolaborasi dan dukungan antarpeserta menjadi pesan yang kuat dari acara ini.

Kolaborasi antara Kelompok KKN Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA dan Desa Wisata Tepus ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dan komunitas lokal dapat bersinergi untuk mendukung perkembangan UMKM lokal. Keberhasilan acara pelatihan ini memberikan harapan bahwa lebih banyak kolaborasi semacam ini akan terjadi di masa depan, memajukan UMKM dan ekonomi lokal.

Dengan pengetahuan baru yang mereka peroleh dari acara ini, para peserta diharapkan dapat mengembangkan usaha mereka, meningkatkan kualitas produk, dan menjangkau pasar yang lebih luas. Ini adalah langkah penting menuju pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan di Indonesia.

Acara pelatihan pemasaran produk Wedang Uwuh dan Olahan Talas ini membuktikan bahwa kolaborasi dan peningkatan kompetensi adalah kunci sukses dalam mengembangkan UMKM. Semoga semangat ini terus berkembang dan memberi manfaat yang besar bagi UMKM di seluruh Indonesia.



Tuesday, October 24, 2023

Tingkatkan Sapta Pesona Mahasiswa STP Ampta Adakan Aksi Bersih Sampah di Candi Abang

 Pada hari Minggu, 22 Oktober 2023, para mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mereka dengan melakukan aksi bersih-bersih di padukuhan Kunden, kalurahan Jogotirto, Berbah Sleman. Namun, yang membuatnya lebih menarik adalah fokus mereka, yaitu kawasan wisata Candi Abang.

Candi Abang bukan hanya sebuah situs warisan purbakala yang indah, tapi juga menawarkan pemandangan yang menakjubkan dari puncak perbukitan. Meskipun memiliki potensi besar sebagai lokasi wisata yang menarik, Candi Abang menghadapi masalah serius dalam hal kebersihan.

Kegiatan bersih-bersih dimulai dari parkiran dan meluas hingga ke lokasi situs Candi Abang, yang terletak sekitar 700 meter di jalan berbatu putih. Sampah juga dibersihkan di sekitar situs Candi Abang, memberikan tempat ini kesan yang lebih bersih dan menyenangkan bagi para wisatawan.

Kepala LPPM Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) AMPTA Yogyakarta, Hary Hermawan, menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif dari kelompok KKN STP AMPTA. Mereka bekerja sama dengan Forum Lingkungan Hidup (FLH) Berbah, Komunitas Konco Dolan, dan Ikatan Muda Mudi Candi Abang (IMCA) untuk merealisasikan aksi bersih ini.

Semoga aksi bersih ini tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar Candi Abang, tetapi juga pada pengalaman keseluruhan wisatawan yang datang. Kebersihan adalah salah satu aspek terpenting dalam menarik wisatawan, dan dengan langkah-langkah seperti ini, kita dapat membuat wisata lebih berkesan dan lestari.

Dalam waktu dekat, sampah yang berhasil dikumpulkan akan dikelola oleh FLH Berbah, sehingga Candi Abang akan tetap terbebas dari sampah dan mempesonakan bagi semua yang mengunjunginya. Kita semua memiliki peran dalam menjaga kebersihan lingkungan dan keindahan situs bersejarah kita. Ayo bergerak bersama untuk melestarikan warisan budaya kita!

Wednesday, October 18, 2023

Tingkatkan Pengalaman Wisata dengan El Farm: Inovasi Wisata Edukasi Berbasis Peternakan Kambing

Halo, pembaca setia! Saat ini, kita akan membahas kemitraan yang sangat menarik antara Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA dan El Farm yang mengarah pada pengembangan destinasi wisata berbasis peternakan yang unik dan edukatif. Bersiap-siap untuk mengungkap kisah menarik ini!

Pengabdian Kepada Masyarakat yang Mencerahkan

Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA telah bekerja sama dengan El Farm dalam sebuah proyek Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Proyek ini bertujuan untuk menggali potensi peternakan kambing sebagai atraksi wisata yang mengedukasi dan menghibur.

Pendukung Utama di Balik Proyek

Tim PKM yang terdiri dari Hary Hermawan, Amelia Lintang Mahiswara, Fuadi Afif, serta dua mahasiswinya, Agenstasya Monica Putri Hendrajaya dan Pitta Theresia Br Girsang adalah otak di balik proyek ini. Mereka menjalin kerja sama erat dengan El Farm, sebuah peternakan kambing dan domba yang berlokasi di Yogyakarta.

Wisata Edukasi Peternakan El Farm
Tim PKM Bersama Pengelola dan Tokoh Masyarakat Setempat

Mengubah Tantangan Menjadi Peluang

Dibalik kegiatan ini, terdapat kesadaran akan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh peternakan skala kecil. Dalam upaya memberikan nilai tambah, peternakan-peternakan ini mencoba untuk ditingkatkan nilai ekonominya menjadi atraksi wisata. Misi ini menjadi dasar bagi tema "Wisata rekreatif edukatif berbasis peternakan kambing" yang kami pilih.

Hari Penuh Semangat dan Kolaborasi

Pada tanggal 14 Oktober 2023, acara ini berhasil mengumpulkan 30 peserta termasuk pihak pengelola El Farm, komunitas wisata Jogotirto (Konco Dolan), dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah setempat. Semua berkontribusi dengan semangat tinggi, mencerminkan harapan akan perkembangan yang berkelanjutan.

Masa Depan yang Penuh Harapan

Hary Hermawan, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, menjelaskan bahwa pemilihan tema PKM didasarkan pada potensi yang dimiliki oleh El Farm dan tujuan memberikan pengalaman unik kepada pengunjung sambil memberikan pemahaman tentang peternakan. Kegiatan ini juga merupakan langkah awal dalam kemitraan yang erat antara Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA dan El Farm.

Kerjasama El Farm dan STP Ampta
Komitmen Kerjasama El Farm dan STP AMPTA

Apresiasi dan Harapan

Pengelola El Farm, Bapak Sudarmaji, mengucapkan terima kasih kepada tim PKM atas kerjasama, pelatihan, dan dukungan yang diberikan. Beliau berharap kegiatan ini akan membantu El Farm menarik pengunjung dari luar Kota Jogja.

Lurah Kalurahan Jogotirto, Ibu Mitha Mayasari, menyampaikan terima kasih kepada semua peserta dan menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membuka wawasan masyarakat setempat serta memberi motivasi untuk mengembangkan potensi-potensi di daerah tersebut.

Visi Bersama

Sesi presentasi dalam acara ini membahas konsep dan manfaat wisata berbasis peternakan kambing. Potensi peternakan sebagai daya tarik wisata desa dan pemasaran paket wisata berbasis peternakan kambing dibahas dengan lengkap. Semua ini bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan kepada petani, peternak, dan pengusaha pertanian di daerah tersebut.

Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi dan inovasi yang bertujuan untuk mengangkat potensi peternakan kambing sebagai daya tarik wisata yang bermanfaat secara ekonomi dan edukatif. Dengan panduan dan rekomendasi yang telah diberikan oleh para narasumber, diharapkan El Farm dan upaya serupa dapat berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat.

Nantikan pengembangan lebih lanjut dari kemitraan yang menarik ini, yang akan membawa pengalaman wisata yang tak terlupakan. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendukung peternakan lokal dan sekaligus menikmati pengalaman wisata yang unik di El Farm!

PKM El Farm 2023
Peserta Kegiatan PKM di El Farm



Monday, May 22, 2023

Melatih Pemandu Wisata di Eduwisata Desa Jogotirto (Konco Dolan)

Kalurahan Jogotirto kapanewon Berbah  kabupaten Sleman merupakan wilayah persawahan yang subur dengan hasil pertanian yang memadai memberi kenyamanan  kesejahteraan bagi warganya. Namun dibalik bentangan sawah menghijau ternyata Kelurahan Jogotirto menyimpan pesona destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Ada Lava Bantal, situs Candi Abang dan situs Goa Sentono merupakan petilasan era Hindu Buda pembangunannya sekitar abad ke 7, gua jepang sebagai tempat pertahanan dan gudang amunisi saat penjajahan Jepang, Gunung suru yang secara mistis diyakini sebagai istana tuyul, juga ada monumen UFO yang diakui dunia satu satunya yang ada di Indonesia karena pada awal tahun 2011 terbentuk crop circle di persawahan yang diyakini merupakan jejak pesawat UFO.

Selain wisata alam tersebut banyak kreativitas dari masyarakat  yang layak untuk dikunjungi seperti Peternakan kambing EL Farm, kerajinan batik tulis dan cap, sentra budidaya Jambu Dalhari, juga ada pengolahan residu sampah plastik menjadi BBM. 

Harapannya wisatawan selain berwisata bisa sambil belajar berbagai hal sesuai  minat keinginannya. 

Untuk mengemas rangkaian kegiatan wisata tersebut Management Konco Dolan Eduwisata Jogotirto menyelenggarakan pelatihan pemandu wisata yg diselenggarakan pada hari Minggu 21 Mei 2023 berempat di pendopo EL Farm Konden, Jogotirto, Berbah, Sleman. 

Adapun pemateri dari dosen Universitas Terbuka dan dosen AMPTA Yogyakarta.



Dalam sambutan nya Mas Nono Karsono menyampaikan bahwa berwisata itu biasanya hanya berkunjung melihat obyek wisata kulineran, membeli cinderamarta pulang. Tapi di Jogotirto dipersiapkan spot untuk wisatawan bisa berkunjung dan belajar berbagai hal. "Konsep penggabungan wisata  dan belajar sesuatu hal disebut  Eduwisata" Jelas mas Nono.

Dhimas Setyo Nugroho, S.Par, M.M yang juga merupakan dosen program Studi Pariwisata Universitas Terbuka  dalam pemaparannya menyampaikan bahwa pengembangan daerah tujuan wisata perlu dipersiapkan dari awal berbagai aspek baik fisik maupun mental spirit pelaku usaha pariwisata yang saling berkait sehingga akan terbentuk sebuah ekosistem pariwisata yang kompak, kokoh, indah dan menarik.

Pada akhirnya wisatawan merasa senang, nyaman serta mendapatkan pengalaman ilmu baru yang berkesan. 

"Harapannya mereka akan berkunjung kembali dan mengajak pelanggan baru tanpa kita promosi sendiri secara langsung" Kata Dhimas.

Juga pengembangan pariwisata harus berdasarkan konsep sapta pesona Aman, Tertib, Bersih, sejuk, Indah, Ramah  Tamah, Kenangan. 

"Dengan berpedoman konsep sapta pesona tersebut pengembangan destinasi wisata bisa bagus langgeng" Tambahnya. 

Sedangkan Suyatno, S.IP, M.Si dosen program Ilmu Pemerintahan Universitas Terbuka menyampaikan bahwa pariwisata  sangat bisa dikaitkan dengan berbagai bentuk kegiatan usaha seperti  peternakan kambing EL Farm, bisa sebagai salah satu daya tarik wisatawan untuk bisa menimba ilmu tentang cara berternak serta management pengelolaan ternak kambing.

"Bila potensi ternak kambing dikelola dengan management pariwisata akan dapat mendatangkan wisatawan nantinya bisa menambah pemasukan peternak dan memberi manfaat kepada warga sekitarnya"

Sependapat dengan pemateri sebelumnya Hary Hermawan. S.Par, M.M pemerhati pariwisata sekaligus dosen Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA menyatakan bahwa untuk membangun sebuah pariwisata haruslah memahami  esensi pariwisata dengan cara mengidentifikasi semua potensi daya tarik wisata dan mengemas semua potensi secara baik sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjung pulang membawa kenangan serta ilmu yang bermanfaat. 

Dan juga sebutkan bahwa ilmu pariwisata itu cakupannya sangat luas multi dimensi sehingga pengelolaan pariwisata juga harus melibatkan berbagai disiplin ilmu lintas sektoral. 

"Fenomena Pariwisata adalah sangat dinamis sehingga tidak bisa hanya dipelajari secara teoritis saja harus langsung dipraktekkan di lapangan, pemandu harus cepat tanggap apa yang terjadi dilapangan bila ada kendala bisa cepat menemukan solusi".

Seusai mendapatkan teori tentang dasar pariwisata semua peserta terjun langsung praktek di lapangan memandu tamu menuju spot yang sudah di tentukan. 

Kali ini ada tiga spot kunjungan sentra jambu air Dalhari krasaan, perajin batik Paksi. Id project di Karongan, juga tempat pengolahan residu sampah plastik di Rejosari residu plastik dibuat menjadi aneka kerajinan juga ada alat khusus yang bisa mengolah plastik menjadi  BBM dan bahan bangunan. 

(Kusnadi, KIM Berbah: Artikel otentik disini)

Sunday, May 21, 2023

Memahami Esensi Wisata dari Lapangan bersama Eduwisata Desa Jogotirto

Hari ini kami bersama anak-anak didik berkunjung ke Eduwisata Desa Jogotirto untuk kuliah lapangan memahami esensi pariwisata di lapangan, kemudian berinteraksi dengan kesederhanaan para pelaku wisata disini, serta mendalami fenomena-fenomena wisata terkini di lapangan. 

Disini kami bertemu peternak yang mampu menyulap kandang ternak kambing menjadi destinasi wisata, perajin batik warna alam dan ecoprint, serta berkunjung langsung ke Agrowisata Jambu Dalhari. Serta paling luar biasa, ternyata sudah ada warga masyarakat Jogotirto yang mampu membuat Bahan Bakar Minyak (BBM) dari sampah. Termasuk mengubah olahan sampah menjadi bahan bangunan dan berbagai kerajinan.

Disini, keindahan alam serta eksotisme sejarah Candi Abang, Goa Sentono, Goa Jepang menarik untuk didalami. Termasuk Fenomena Lava Bantal yang unik juga memenuhi rasa penasaran kami. Kemudian,  tidak kalah menarik adalah menilik mitos Gunung Istana Tuyul yang syarat dengan misteri serta sempat viral di internet. 

Begitulah cerita singkat tentang perjalanan kami menyusuri potensi wisata di Desa Jogotirto. BTW, kok namanya Jogotirto ya? 

Sebagai penutup, "Ilmu Pariwisata itu cakupannya sangat luas karena multidisiplin, pengelolaannya juga harus lintas sektor, serta fenomenanya sangat dinamis, sehingga ilmu pariwisata tidak cukup hanya dipahami di ruang-ruang kelas." 












Saturday, December 24, 2022

Tingkatkan Branding Desa Wisata Tepus dengan Pelatihan Digital Marketing

Kemandirian masyarakat tidak hanya bisa digaung-gaungkan tanpa praktik dalam dunia nyata. Pengolahan dan pengelolaan potensi di daerah pun tidak semata hanya dilakukan dengan jentikan jari. Begitu pula pengelolaan Desa Wisata yang harus dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.

Program kemandirian masyarakat diadakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta dalam ranah Pengembangan Strategi Marketing UMKM & Atraksi Wisata Desa Wisata Tepus Gunungkidul. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dr. Ayu Helena Cornellia, B.A., M.Si sebagai Ketua Tim Pengusul dan Hary Hermawan, S.Par., M.M. sebagai anggota pelaksana. Kegiatan ini merupakan aktualisasi dari dana Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Tahun 2022.

Ibu Nurul selaku Narasumber Sedang Menyampaikan Materi Digital Marketing

Program Kemandirian Masyarakat ini dilaksanakan pada Minggu, 18 Desember 2022 tepatnya di Balai Kalurahan Tepus, Desa Wisata Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini dibuka oleh Lurah Desa Tepus Bapak Hendro Pratopo, S.IP. Peserta dalam kegiatan pelatihan digital marketing Desa Wisata Tepus diikuti oleh 60 orang yang terdiri dari  Pengelola Desa Wisata dan juga masyarakat sekitar pelaku UMKM.

Program kemandirian masyarakat ini berfokus pada pengembangan pariwisata dengan memberikan pelatihan dan pengarahan sumber daya manusia yang dimiliki untuk dapat memanfaatkan media sosial. Pemanfaatan media sosial ini berguna untuk menyebarluaskan informasi mengenai Desa Wisata Tepus Gunungkidul dengan lebih cepat dan lebih mudah. Penyampaian materi terkait dengan penggunaan media sosial untuk branding dan marketing dilakukan oleh Nurul Pikroh, S.I.Kom., M.M sebagai narasumber.

Selain penggunaan media sosial sebagai branding, penerapan manajemen pemasaran produk (digital marketing) juga disampaikan untuk menentukan dan menerapkan startegi pemasaran yang sesuai sebagai strategi promosi. Guna menghidupkan diskusi dan pelatihan digital marketing agar sesuai dengan praktiknya, peserta bersama narasumber langsung terjun ke lapangan untuk meninjau UMKM Batik, Pathilo, Perak, dan lain-lain sebagai bentuk pelatihan dan pemahaman terhadap kegiatan branding dan juga packaging produk-produk UMKM.

Harapannya, dengan diadakan pelatihan digital marketing dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola potensi desa wisata mereka sehingga tercapailah branding yang maksimal untuk mendatangkan dan memperkenalkan Desa Wisata Tepus ke khalayak umum.

Peserta Pelatihan Digital Marketing di Tepus

Berita ini juga diunggah di lama lldikti5.go.id